Duo Ethnicholic dan Fotografer dari Kalimantan Timur Pentaskan Seni Budaya di Batu

Duo Ethnicholic dan Fotografer dari Kalimantan Timur Pentaskan Seni Budaya di Batu Duo Etnicholic saat menggelar pagelaran seni budaya di Waroeng Sumber Cinde, Bumiaji, Kota Batu.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pertunjukan seni budaya bertajuk 'Nandur Kamulyan: Saling Silang Folklore Nusantara' digelar Duo Etnicholic yang terdiri dari Redy Eko Prastyo (Dawai Cempluk, Vocal) dan Anggar Gusti (Lead Vocal) di Waroeng Sumber Cinde, Bumiaji, . Agenda tersebut juga menggandeng fotografer dari Kalimantan Timur, Ganecha Yudhistira, yang telah berjalan mengelilingi 12 desa di wilayahnya untuk mengarsipkan budaya Suku Dayak. 

Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) , Arief as Sidiq, menjelaskan bahwa pihaknya mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh mereka. Menurut dia, lokasi yang dipilih pun memiliki karakter yang luar biasa, karena memiliki luas 3 hektare, terdapat sumber mata air cinde yang terpelihara dengan baik, dan persemaian tanaman selada.

“Nandur kamulyan sangat luar biasa, secara konsep dan lokasi dalam rangka mengembangkan kota batu dengan pariwisata berbasis alam dan masyarakat. Saya yakin kawasan ini akan menjadi destinasi luar biasa di dan Indonesia. Karena itu, Disparta siap bersinergi dan memfasilitasi perkembangan selanjutnya,” ujarnya ketika memberi sambutan, Sabtu (22/1).

Acara ini merupakan ajakan untuk senantiasa melakukan hal baik, produktif, bermanfaat untuk sekitar, dan tetap menjaga tatanan kearifan lokal sebagai pemangku dalam berinteraksi di tanah nusantara. Pagelaran seni budaya itu berwujud pameran foto bertema 'Merawat Identitas' dan pemutaran film dokumenter berjudul 'Pusenai, The Last Dayak Basap'. 

Duo Etnicholic yang didukung additional player Wahyu Kurnia (Guitar Acoustic), David Andrea (Bass Electric), dan Oceb (Drum, Percussion), melantunkan tujuh komposisi baru yang meliputi Nandur Kampulyan, Hiphip Duro, Renjana Senja, Hijau Lestari, Dendang Berdendang, Kahayan, dan Bhumi Nusantara. Sedangkan Ganecha didampingi Sutradara film dokumenter, Fajaria Menur Widowati, membuat kolaborasi momentum karya Saling Silang Folklore Nusantara. 

Seorang arkeolog dan sejarawan, M Dwi Cahyono, memeriahkan rangkaian kegiatan yang juga dihadiri oleh Dewan Kesenian , KCBI, Tokoh Seni , serta para tamu undangan.(asa/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO