Gelar Silaturahmi dan Koordinasi dengan LAZ, Baznas Jatim Sebut Lahan Zakat di Jatim Rp1,2 Triliun

Gelar Silaturahmi dan Koordinasi dengan LAZ, Baznas Jatim Sebut Lahan Zakat di Jatim Rp1,2 Triliun Didampingi Wakil Ketua II KH Ahsanul Haq (kiri) dan Wakil Ketua IV KH Husnul Khuluq, Ketua Baznas Jatim KH M Roziqi meberikan sambutan kepada perwakilan LAZ yang hadir, seperti LAZISNU, Lazismu, Nurul Hayat, Al Haromain, YDSF, BMH, Yatim Mandiri, dll.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pimpinan Badan Amil (Baznas) Jawa Timur (Jatim) menggelar silaturahmi dalam rangka membangun sinergitas dan koordinasi bersama Lembaga Amil (LAZ) di Jawa Timur. Silaturahmi itu diadakan di Kantor Baznas Jatim Gedung Islamic Center, Jalan Raya Dukuh Kupang 122-124, Surabaya, Senin (24/1) kemarin.

Menurut Ketua Baznas Jatim Drs KH Muhammad Roziqi, silaturahmi tersebut dalam rangka rapat koordinasi dengan LAZ setingkat provinsi yang ada di Jawa Timur. Sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, PP No. 14 Tahun 2014, dan Perbaznas No. 4 Tahun 2018, LAZ harus memberikan laporan kegiatan yang bentuknya penerimaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya yang terkumpul, termasuk pendistribusiannya.

"Ini setiap enam bulan sekali pemberian laporan ke yang tingkat provinsi ya ke baznas provinsi, yang tingkat nasional ke Baznas RI, yang tingkat kabupaten/kota ya ke baznas kabupaten/kota," kata Kiai Roziqi kepada HARIAN BANGSA.

Dalam rangka pemberian laporan tersebut, pihaknya ingin melihat seperti apa penyaluran , jumlahnya berapa, dan tasarufnya ke mana saja. Karena pihaknya menginginkan ada kolaborasi dan integrasi antara baznas dan LAZ agar sasaran yang digarap ini merata.

"Yang sudah mereka garap ini jangan sampai kita garap, yang mereka sudah kumpulkan ini jangan sampai kita kumpulkan, dari sisi infak dan sedekahnya. Jadi kita tidak ada sifat kompetitifnya, tetapi kita bersifat koordinatif. Dengan demikian, Baznas Jatim bisa melihat berapa jumlah zakat, infak, dan sedekah yang dikumpulkan oleh baznas provinsi, baznas kabupaten/kota, termasuk LAZ provinsi dan LAZ kabupaten-kota," jelasnya.

Tak hanya itu, di sektor non formal pun seperti zakat fitrah serta kurban, pihaknya juga ingin mengetahui jumlah dari nilai rupiah dan jumlah beratnya. Termasuk berapa ekor sapi dan kambing yang dipakai kurban. Pihaknya menginginkan itu terdata semuanya secara valid.

"Sehingga masyarakat bisa tahu kekuatan besar yang dimiliki baznas dan LAZ melalui zakat, infak, dan sedekah, serta dana sosial keagamaan dari yang sisi riil formal atau dalam bentuk uang, serta dari sisi non formal tadi. Mudah-mudahan bisa mencapai angka satu triliun rupiah," harap Roziqi.

Sedangkan dari Baznas RI sendiri menargetkan Baznas Jatim dalam perolehan di tahun 2022 tidak kurang dari Rp 750 miliar. Dengan rincian yang secara formal sekitar Rp 370 miliar, selebihnya untuk yang nonformal. Hal itu dihitung secara keseluruhan, baik dari baznas dan LAZ provinsi serta kabupaten/kota. Meski tantangan yang harus dihadapi ke depan yakni, baznas kabupaten/kota belum seluruhnya berjalan dengan baik.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO