Pengembangan Kota Gresik Jadi Topik Ngobrol Santai Dinas Cipta Karya dengan KWG dan PWI

Pengembangan Kota Gresik Jadi Topik Ngobrol Santai Dinas Cipta Karya dengan KWG dan PWI Dinas CK PKP bersama KWG dan PWI saat giat ngobrol santai. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE.com

Ida menyampaikan sejumlah program DCKPKP tahun 2022. Di antaranya, penataan kawasan Kota Gresik lama meliputi makeover 7 ruas jalan, yang anggarannya bersumber dari APBN Rp 48 miliar.

Ketujuh kawasan jalan itu adalah, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Agus Salim, Jalan KH Zuber, Jalan Malik Ibrahim, Jalan Setiabudi, Jalan AKS Tubun, dan Jalan di Kramat Inggil, semuanya di Kecamatan Gresik.

Proyek yang dikerjakan Pemerintah Jawa Timur (Pemprov Jatim) itu akan mengubah kondisi 7 kawasan menjadi kawasan eksotis. Yaitu, Jalan Basuki Rahmat Gresik akan disulap menjadi kawasan kolonial dengan membangun trotoar (pedestrian) untuk seluas 6-7 meter.

Infrastruktur seperti lampu, tanaman, dan aksesoris penunjang lain akan dibuat seperti zaman dulu. Gardu Suling akan dipercantik, sehingga bisa dibuat selfie pengunjung.

Pohon-pohon peneduh di sepanjang Jalan Basuki Rahmat juga akan dilakukan peremajaan, juga tetap ada yang dipertahankan.

Kemudian, di Jalan Agus Salim, akan disulap menjadi kawasan Arab. Kemudian kawasan Jalan Setiayabudi sekitar Klenteng disulap menjadi kawasan Pecinan.

Proyek penataan tujuh kawasan tersebut selain untuk mempercantik, juga untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat sekitar.

"Nanti pemilik rumah di sekitar jalan bisa manfaatkan rumahnya untuk berjualan. Namun, tak boleh buka bedak, tenda jualan di areal sudah ditata, karena hanya untuk pejalan kaki. Nanti akan ada petugas Satpol PP yang akan patroli di kawasan-kawasan tersebut untuk menertibkan masyarakat yang melanggar," katanya.

Selain itu, DCKPKP juga tengah menangani penataan saluran perkotaan agar tak banjir.

"Tahun ini kami juga ada program penataan Kawasan Mina Politan, di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu. Kawasan sungai Bengawan Solo didata dengan dan DAK (dana alokasi khusus). Nantinya disana rumah-rumah di bibir sungai akan mundur sepanjang 15 meter untuk pedestrian. Nanti rumah-rumah dibangun seragam model durung Bawean, sehingga tampa elok untuk kawasan wisata," pungkas dia. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO