PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Dampak rotasi kepala sekolah oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan, siswa-siswi SD Negeri Sumber Waru 1 Kabupaten Pamekasan melakukan aksi mogok sekolah, Jum'at (28/1/2022).
Mereka menuntut Kepala Sekolah SDN Sumber Waru 1 Pamekasan tidak dirotasi. Para wali murid dan siswa meminta kepala sekolah SD Negeri Sumber Waru 1 yang lama tidak dipindah ke sekolah lain.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
"Jika Bapak Hotip (kepala sekolah lama) tidak dikembalikan ke sini (SDN Sumber Waru 1) anak kami tidak mau sekolah," ucap Susmiyati, wali murid.
Susmiyati mengatakan, kebaikan dan tanggung jawab kepala sekolah yang lama tidak bisa tergantikan oleh kepala sekolah yang baru.
"Kepala sekolah yang lama (Hotip) orang baik. Jika ada anak sakit dia langsung turun, jika kifayah dan lainnya, beliau langsung turun ke masyarakat. Jadi tak bisa tergantikan," ungkapnya.
Baca Juga: Calon Wakil Bupati Pamekasan dari Pasangan Kharisma Hadir dalam Video Dugaan Money Politic
Jika pemerintah daerah tidak mengembalikan kepala sekolah yang lama, Susmiyati bersama seluruh wali murid lainnya akan menyegel kembali SDN Sumber Waru 1.
"Minggu depan jika Hatip tidak dikembalikan, kami akan segel kembali sekolah ini. Intinya, kami mau Hatip kembali ke sekolah ini," tegasnya.
Baca Juga: Didampingi Pj Bupati, UK Petra Serahkan Proyek Hibah Teknologi Biogas di Taneyan Lanjhang Pamekasan
(Bapak-Bapak tak mau kalah dengan Emak-Emak)
Salah seorang Guru SDN Sumber Waru 1 Pamekasan Moh Rudy Hidayatullah membenarkan aksi demonstrasi dan mogok sekolah yang dilakukan wali murid dan siswanya tersebut.
Menurutnya, aksi yang dilakukan wali murid dan anak didiknya tidak ada campur tangan tenaga pendidik. Hal itu murni dari hati nurani wali murid dan para siswa.
Baca Juga: Bawaslu Pamekasan Tetapkan Adanya Dugaan Money Politic Tim Paslon Kharisma
"Iya, tadi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memang menghubungi ke sini. Mereka menduga aksi tersebut suruhan dari sekolah, itu tidak benar. Aksi murni dari mereka (wali murid dan siswa)," tegasnya.
Rudy menyebut, pada hari Jum'at ini, hanya ada tiga siswa yang masuk sekolah. "Ada 3 siswa yang masuk. Satu murid kelas 3 dan dua murid kelas 5," tukasnya.
Untuk diketahui, pada Selasa (25/1/2022) lalu, wali murid dan masyarakat sekitar melakukan aksi penyegelan SDN Sumber Waru 1. Segel dibuka pada Kamis (27/1/2022) kemarin. Namun, pembukaan segel sekolah tanpa ada keterlibatan dari wali murid dan masyarakat.
Baca Juga: Toko Bangunan dan Rumah di Kabupaten Pamekasan Ludes Terbakar
Sehingga, pada Jumat (28/1/2022), wali murid, masyarakat, dan siswa SDN Sumber Waru 1 kembali melakukan aksi menuntut Disdikbud Pamekasan mengembalikan kepala sekolah yang mereka cintai. (dim/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News