SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya terus menunjukkan prestasi dan keunggulannya. Pesantren yang diasuh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, yang terletak di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya itu makin banyak menciptakan santri berprestasi gemilang.
Bahkan belum lama berselang, siswi lulusan Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dengan nilai tertinggi.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
“Mahasiswa yang meraih nilai tertinggi se-Indonesia di Unair adalah lulusan MBI (Madrasah Bertaraf Internasional) Amanatul Ummah Surabaya, bukan (Amanatul Ummah) Pacet,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim bangga di depan ribuan santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Jalan Siwalankerto Surabaya.
“Siapa namanya?,” tanya Kiai Asep pada ribuan santrinya.
“Claudia Mauduna,” jawab ribuan santrinya serentak. Mereka tampak hafal nama-nama santri Amanatul Ummah Surabaya yang berpestasi.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Kiai Asep kembali mengatakan bahwa mahasiswa termuda se-Indonesia yang diterima di Unair juga dari Podok Pesantren Amanatul Ummah Kota Surabaya.
“Siapa namanya,” tanya Kiai Asep lagi.
Ribuan santri Amanatul Ummah itu kembali menjawab serentak.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
“Aqila Jazilaturrohmah,” jawab para santri itu kompak.
Baik Claudia Mauduna maupun Aqila Jazilaturrohmah sama-sama siswi Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah Surabaya.
“Aqila dari program akselerasi,” tutur salah seorang santri kepada BANGSAONLINE.com yang meliput acara salat malam, istighatsah, dan pengajian kitab Mukhtarul Ahadits (hadits-hadits pilihan) yang dibaca Kiai Asep di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
(Para santri PP Amanatul Ummah mengikuti salat malam atau salat hajar sejak pukul 3 malam di PP Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya. foto: mma/ bangsaonline.com)
BANGSAONLINE.com stand by di Pondok Pesantren Amanatul Ummah sejak pukul 3 dini hari, Rabu (26/1/2022). Saat itu para santri Amanatul Ummah mulai keluar dari kamarnya masing-masing. Mereka berduyun-duyun menuju aula besar yang terletak di halaman salah satu komplek Pesantren Amanatul Ummah.
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
Tak lama kemudian Kiai Asep Saifuddin Chalim keluar dari kediamannya di Jalan Siwalankerto. Kediaman Kiai Asep berseberangan dengan aula tersebut. Kiai miliarder tapi dermawan itu langsung menuju aula untuk memimpin salat malam.
Salat malam itu terdiri dari 12 rakaat dengan 6 kali salam. Lalu ditutup dengan salat witir 3 rakaat dengan 2 salam.
Yang menarik, di sela-sela menjadi imam salat malam, Kiai Asep terus mengingatkan ribuan santrinya.
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
“Qumuuu. Berdiri. Jangan ada kemalasan. Musuh terbesar kalian adalah kemalasan,” tegas Kiai Asep. “Di samping setan, musuh kalian adalah kemalasan.”
Sangat jarang pimpinan tertinggi lembaga pendidikan terjun langsung dan secara telaten memotivasi para muridnya. Kiai Asep dengan penuh kebapakan justru mendidik para santrinya bak putra-putrinya sendiri.
Kiai Asep memang seorang motivator dan pendidik sejati. Putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU itu, tak pernah berhenti membangun kesadaran para santrinya untuk bercita-cita besar dan menjadi orang sukses.
Baca Juga: Kiai Asep Tebar Keberkahan, Borong Dagangan di Pasar Dinoyo sampai Warga Mantap Pilih Mubarok
Usai mimpin salat malam, Kiai Asep langsung menuju kursi yang sudah disiapkan. Di situ juga sudah siap Kitab Muchtarul Ahadist.
Nah, di sela-sela membacakan kitab itulah, Kiai Asep menegaskan ada empat tujuan peruntukan Amanatul Ummah. Pertama, mencetak ulama besar berkaliber nasional dan internasional yang bisa menerangi dunia, terutama Indonesia.
Kedua, mencetak pemimpin besar dunia dan Indonesia.
Baca Juga: Alumni Ponpes Lirboyo di Mojokerto Siap Menangkan Paslon Mubarok
(Para santri putra PP Amanatul Ummah Surabaya salat hajat atau salat malam di aula PP Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya. foto: mma/ bangsaonline.com)
Ketiga, mencetak para konglomerat besar yang bisa berkontribusi untuk terwujudnya kesejahteraan bangsa Indonesia.
Keempat, mencetak profesional yang bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Kepada BANGSAONLINE.com, Kiai Asep menegaskan bahwa ke depan akan menambah frekuensi kedatangannya ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya. Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pegunu) itu akan lebih fokus pada pengembangan Amanatul Ummah Surabaya. Selama ini Kiai Asep memang lebih banyak fokus pada Amanatul Ummah di Pacet Mojokerto.
“Kendala pengembangan Amanatul Ummah Surabaya ini adalah lahan,” kata Kiai Asep.
Namun, tegas Kiai Asep, dirinya telah membeli beberapa rumah warga yang dijual di sekitar pondok pesantren Amanatul Ummah.
“Sudah 30 rumah warga yang saya beli,” tutur Kiai Asep sembari mengatakan bahwa istrinya, Nya Hj Fadlilah, yang banyak berperan memberi rumah itu.
“Istri saya itu ekonom yang tak pernah ngomong,” puji Kiai Asep kepada istrinya.
Kiai Asep sempat mengajak BANGSAONLINE.com melihat rumah-rumah yang sudah dibeli di kawasan Siwalankerto. Rumah-rumah itu terletak di sekitar pesantren Amanatul Ummah yang tak jauh dari kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kiai Asep optimistis Amanatul Ummah Surabaya akan terus berkembang dan semakin maju.
“Selama ini sekolah-sekolah swasta di Surabaya banyak yang kalah dengan sekolah negeri, kecuali Amanatul Ummah,” katanya.
Kenapa Amanatul Ummah terus unggul? “Karena ada dauroh, try out yang terus menerus, dibahas secara tuntas dan pengenalan soal,” kata Kiai Asep.
Jadi, menurut Kiai Asep, peserta didik Amanatul Ummah tidak selesai di Unas. “Anak-anak (para santri) masuk perguruan tinggi diantarkan dengan kemampuan mengikuti UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer),” jelas Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com
Kiai Asep menyadari bahwa keunggulan sistem pendidikan Amanatul Ummah bisa diadopsi lembaga pendidikan lain. “Karena memang terbuka. Ndak apa-apa, itu sudah biasa,” katanya.
Kiai Asep mengaku tidak hanya mengandalkan sistem, tapi juga kualitas guru yang baik dan bertanggung jawab.
Selain itu, tentu saja upaya spiritual atau riyadlah. Kiai Asep dikenal sebagai ulama ahli riyadlah, disamping sangat menjaga kehalalan makanan.
Apa saja unit pendidikan di bawah naungan Amanatul Ummah Kota Surabaya? Cukup banyak. Antara lain: Madrasah Aliyah Unggulan (MAU), Madrasah Bertaraf Internasional (MBI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) Unggulan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Unggulan, Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggulan dan lainnya.
Kiai Asep juga menejelaskan bahwa lembaga pendidikan yang diasuhnya berbeda sekali dengan sekolah umum, termasuk sekolah negeri. Menurut Kiai Asep, Amanatul ummah selain mempriotitaskan kualitas peserta didi juga punya program khusus dalam mendidik pada santrinya.
“Unggul, utuh, dan berakhlaqul karimah,” kata Kiai Asep.
Karena itu wajar jika Amanatul Ummah kini menjadi pilihan para orang tua, terutama di perkotaan. Apalagi alumni Amanatul Ummah Surabaya banyak diterima di perguruan tinggi favorit, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Antara lain di ITB, UNAIR, ITS, IPB, UB, UGM, UNRAM, UIN Surabaya, Jakarta, dan perguruan tinggi negeri lainnya.
Kru BANGSAONLINE.com berada di Pesantren Amanatul sejak pukul 3 dini hari hingga sekitar pukul 8.30 WIB. Pagi itu para tamu Kiai Asep mulai berdatangan. Mereka antri untuk menemui ulama kharismatik yang dikenal santun itu. (m mas’ud adnan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News