LAMONGAN, BANGSAONLINE.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Babat Kabupaten Lamongan mengundang Prof Dr KH Asep Saifuddin Cahlim, MA, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto, Minggu (30/1/2022).
PCNU Babat mengundang Kiai Asep untuk sharing tentang pengembangan Rumah Sakit NU Babat yang kini pembangunannya sudah rampung.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
Dalam acara silaturahim dan sharing yang berlangsung di salah satu ruangan pertemuan Rumah Sakit NU Babat itu semua pengurus harian PCNU Babat hadir. Antara lain Rais Syuriah PCNU Babat KH Muhammad Mustaqim dan Ketua Tanfidziyah PCNU KH Ma’mun Afandi, di samping banom dan direksi RS NU Babat.
Rumah Sakit NU Babat terletak di Beru, Gembong, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Bangunan Rumah Sakit NU Babat itu cukup megah dan indah. Bahkan berkubah. Sehingga banyak orang mengira rumah sakit itu masjid dan hotel.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
“Orang masuk langsung tanya, di mana tempat wudlunya. Ada yang datang mengira hotel karena indahnya, sehingga sebelum berobat sudah sembuh,” kata Drs H Wiwid Mujikan, salah seorang tokoh Tuban yang turut berinvestasi dalam pembangunan RS NU Babat, kepada Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat acara pertemuan.
(Prof Dr KH Asep Saifuddin Cahlim, MA, saat pertemuan dengan para pengurus harian PCNU Babat di salah satu ruangan pertemuan Rumah Sakit NU Babat, Kabupaten Lamongan, Minggu (30/1/2022). Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com)
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
Wiwid berharap Kiai Asep terlibat dalam pengembangan RS NU Babat itu. “Kalau ada nama panjenengan (di RS NU Babat-Red) akan lebih syi’ar lagi,” kata Wiwid.
Bagaimana respons Kiai Asep? Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu memuji para pengurus PCNU Babat yang telah sukses membangun rumah sakit.
“Luar biasa,” kata Kiai Asep ketika melihat bangunan dan berbagai ruangan di RS tersebut. Kiai Asep sempat diajak para pengurus PCNU Babat menyaksikan beberapa ruangan, termasuk ruangan VVIP yang bernama Siti Aminah.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Kiai Asep juga menyaksikan ruang operasi, ruangan poli dan beberapa peralatan medis yang tampak masih baru di RS NU Babat tersebut.
Kiai Asep yakin bahwa para pengurus PCNU Babat akan bisa merealisasikan program RS tersebut. Bahkan, menurut Kiai Asep, para pengurus PCNU Babat lebih berhak sukses merealisasikan program sosial untuk umat.
“Panjenengan lebih berhak mendapat pertolongan Allah daripada saya yang sendirian,” kata Kiai Asep sembari menyitir hadits bahwa pertolongan Allah itu diberikan kepada jamaah yang memiliki anggota banyak orang.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
“Saya dulu waktu merintis pondok pesantren sendirian,” katanya.
Kiai Asep lalu bercerita saat merintis mendirikan pondok pesantren Amanatul Ummah di Pacet Mojokerto. Ia mengaku bahwa awalnya di Pacet Mojokerto hanya memiliki 48 santri.
“Sekolahnya terdiri dari terop. Tapi papannya saya tulis sekolah bertaraf internasional,” kata Kiai Asep yang putra salah seorang pendiri NU, KH Abdul Chalim.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
Menurut Kiai Asep, banyak orang yang menertawakan. Bahkan Kiai Asep sampai malu. Tapi Kiai Asep kemudian menemukan referensi Hadits bahwa orang bercita-cita tinggi itu disenangi Allah.
“Innalla yuhibbu ma’aliyal umur wayakrahu safsafaha. Bahwa Allah itu senang pada orang yang tinggi urusannya, tinggi cita-citanya dan Allah benci pada orang yang rendah urusannya, rendah cita-citanya,” kata Kiai Asep.
Ternyata tekad, sikap optimistis, dan percaya diri serta riyadlah Kiai Asep yang istiqamah membuahkan hasil. Kini Amanatul Ummah memiliki 12.000 santri. Bahkan Amanatul Ummah banyak menghasilkan lulusan berkualitas sehingga banyak sekali diterima di perguruan tinggi di luar negeri seperti Mesir, Yaman, Maroko, China, Amerika Serikat, Rusia, Jerman, dan lainnya.
Baca Juga: Raih 53,4 Persen di Pilbup Mojokerto 2024, Pasangan Mubarok Kalahkan Petahana
Begitu juga di dalam negeri. Lulusan Amanatul Ummah banyak diterima di perguruan tinggi favorit seperti Unair, UB, UI, ITB, IPB, Unram, UIN, UGM dan lainnya.
(Prof Dr KH Asep Saifuddin Cahlim, MA, saat menyaksikan peralatan medis Rumah Sakit NU Babat Kabupaten Lamongan, Minggu (30/1/2022). Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com)
Baca Juga: Ikfina, Cabup Incumbent Mojokerto Kalah, Gus Barra Persiapan Pidato Kemenangan
Kiai Asep bahkan tidak hanya sukses mengelola pesantren, tapi juga sukses menjadi ulama kaya raya yang gemar bersedekah.
"Saya dijuluki Pak Mas'ud Adnan, seorang penulis, sebagai kiai miliarder tapi dermawan. Ada tapinya. Karena tak semua orang kaya dermawan," kata Kiai Asep sembari tertawa.
Kepada BANGSAONLINE.com, Kiai Asep mengaku akan membantu RS NU Babat, tapi tak mau memiliki sahamnya.
"Saya akan bantu tapi lepas, tak terikat," kata Kiai Asep seusai acara. Kabarnya, PCNU Babat memiliki 10 persen saham pada Rumah Sakit NU Babat itu.
Rencananya bantuan itu akan diberikan pada saat Ramadan depan. Karena saat itulah Kiai Asep banyak mengeluarkan sedekah dan zakat.
Pada Ramadan lalu Kiai Asep sempat mengeluarkan zakat dan sedekah sekitar Rp 8 miliar.
Sementara KH Ma’mun Afandi menegaskan bahwa RS NU ini bagian dari program PCNU Babat. Menurut dia, bukan hanya PCNU yang ditekankan untuk memiliki program sosial dan kesehatan untuk ummat. Tapi juga MWC di bawah PCNU Babat.
“Semua MWCNU harus punya klinik kesehatan,” katanya. Di bawah PCNU Babat terdapat 19 MWCNU. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News