JAKARTA, BANGSAONLINE.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mendukung upaya Kementerian BUMN dalam mewujudkan komitmen pemerintah dalam mencapai net zero carbon emission pada 2060. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Kajian Implementasi Dekarbonisasi dalam Rangka Mendukung Program Netral Karbon 2060 dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI).
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan bahwa dalam operasionalnya, SIG telah melakukan inisiatif penurunan emisi karbon. Pada tahun lalu, SIG melakukan beberapa program kerja utama yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon.
Baca Juga: Unit Usaha SIG dan Pemprov DKI Revitalisasi Trotoar di Kawasan Kuningan dengan Beton Dekoratif
Ia menyebutkan, sejumlah program kerja utama pada 2021 di antaranya adalah penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel, dan efisiensi energy (listrik dan thermal). Menurut dia, upaya lain yang dilakukan SIG dalam mendukung penurunan emisi karbon adalah implementasi renewable energy berupa solar panel.
"SIG telah menyelesaikan pilot project solar panel 10 kW yang terpasang di beberapa plant yaitu Ghopo-Tuban, Semen Padang dan Semen Tonasa dan telah beroperasi dengan baik menghasilkan energi listrik yang dimanfaatkan pada peralatan pabrik," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Kamis (10/2).
Vita memaparkan, perseroan juga mengendalikan emisi yang dihasilkan pada proses produksi melalui pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipirator, conditioning tower, dan bag filter di pabrik untuk mengelola emisi debu. SIG juga memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban dan Indarung.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
“SIG juga memanfaatkan sampah kota yang sebelumnya telah diolah menjadi Refused Derived Fuel (RDF) sebagai energi alternatif pengganti batu bara di Pabrik Narogong dan Cilacap. Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini merupakan solusi untuk pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik," paparnya.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal, bersama Direktur Utama BKI, Rudiyanto, yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (9/2) kemarin. Selain SIG, penandatanganan MoU juga dilakukan oleh BKI dengan sejumlah BUMN, seperti Pertamina, PLN, Perum Perhutani, Pupuk Indonesia, MIND ID, PTPN, dan EMI. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News