Hadiri Lailatul Ijtima’ di IKHAC, Gubernur Khofifah Ngaku Program Jatim Sukses karena Doa Kiai

Hadiri Lailatul Ijtima’ di IKHAC, Gubernur Khofifah Ngaku Program Jatim Sukses karena Doa Kiai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan sambutan dalam acara Lailatul Ijtima' dan pengajian Kitab Al-Hikam di Institu KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Rabu (16/2/2022). Foto: Rochmat Saiful Aris/ BANGSAONLINE.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur, Prof Dr , MA, menggelar Lailatul Ijtima’ dan pengajian Kitab Al-Hikam di Guest House Institut KH Abdul Chalim () Pacet Mojokerto, Rabu (16/2/2022) malam.

Acara ini sekaligus memperingati Harlah ke-99 NU dan Pra Kongres Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). “Hikam itu banyak disebut tapi tak dilaksanakan. Aswaja banyak disebut tapi tak dilaksanakan,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com sebelum acara.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Hadir dalam acara itu Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, mantan Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali, mantan Katib Syuriah PBNU KH Mujib Qolyubi, mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Ridwan Nasir, dan para tokoh lain. Acara itu dihadiri sekitar 200 kiai dan tokoh dari seluruh Jawa Timur.

Menurut Kiai Asep, Kitab Hikam adalah kitab yang sangat masyhur di kalangan ulama dunia, terutama di pondok pesantren. “Isinya adalah petunjuk global kehidupan,” tutur ketua umum PP Pergunu itu.

Kitab Al-Hikam karya utama ulama besar, Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari. Ibnu Athoillah adalah tokoh sufi terkemuka dari Tarekat Syadziliyah. Ia lahir di Alexandria, Mesir, 648 H/1250 M.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Ibnu Athoillah sangat produktif. Ulama alim allamah itu melahirkan sekitar 20 karya kitab. Meliputi bidang tasawuf, tafsir, aqidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh.

Kitab Al-Hikam merupakan maha karya Ibnu Athaillah yang sangat popular berabad-abad hingga sekarang. Kitab Al-Hikam adalah ciri khas pemikiran Ibnu Athaillah terutama dalam bidang tasawuf.

Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto

Sementara Lailaltul Ijtima’ adalah tradisi ritual dan spiritual NU yang biasa digelar setiap malam bulan purnama atau malam tanggal 15.

Acara Lailatul Ijtima' ini dimulai sejak pukul 16.00 WIB dan baru selesai 22.30 WIB. Menurut Kiai Asep, acara ini akan digelar tiap bulan pada tanggal 14 atau malam tanggal 15.

Gubernur berterima kasih kepada para kiai, terutama Kiai Asep, yang istiqomah mendoakan dirinya. Gubernur asal Wonocolo Surabaya itu mengaku merasakan betul manfaat doa para kiai. Terutama doa Kiai Asep dalam suksesnya program-program pemerintahannya.

Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto

“Kalau kita kerja keras, provinsi lain juga kerja keras. Kalau kita profesional, provinsi lain juga kerja profesional,” kata saat memberikan sambutan.

Tapi khusus doa, kata , provinsi lain belum tentu punya kekuatan doa seperti provinsi Jawa Timur. Karena itu, mengaku selalu menyampaikan kepada para kepala OPD Provinsi Jawa Timur bahwa kesuksesan yang diraih karena faktor doa para kiai.

mengungkap program pengentasan kemiskinan. Ia menjelaskan, pada tahun 2021 penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur tertinggi. 

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

“Sebesar 30 persen. Selama 10 tahun penurunan tertinggi kemiskinan terjadi pada tahun 2021,” kata yang mengaku sujud syukur atas prestasi yang diraih Jawa Timur.

Begitu juga tentang Kompetisi Sains Nasional (KSN). Menurut , selama 18 tahun selalu DKI Jakarta yang juara. “Tapi pada tahun 2020 dan 2021 Jawa Timur berturut-turut juara,” ungkap dengan wajah sumringah.

Karena itu sangat berterima kasih kepada para kiai, terutama kepada Kiai Asep Saifuddin Chalim.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

Kiai Asep memang selalu mendokan dan Emil Dardak. Kiai Asep juga istiqomah mendokan Presiden Jokowi dan Wapres Kiai Ma'ruf Amin.

"Kalau kita mendoakan orang lain, maka kita akan didoakan oleh malaikat. Semoga sampean juga seperti itu (doa)," kata Kiai Asep saat memberikan sambutan.

Kiai As’ad Said Ali juga memuji Kiai Asep. Menurut dia, para pengurus Pergunu beruntung punya pemimpin Kiai Asep. “Susah cari pemimpin seperti beliau,” kata mantan Wkil Kepala BIN itu saat memberikan sambutan.

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

Menurut dia, Kiai Asep bukan hanya seorang ulama yang dermawan tapi juga seorang intelektual yang sukses mengubah lingkungannya menjadi leibih baik. 

“Dulu saya kesini belum ada apa-apa disini,” kata Kiai As’ad.

Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba

Ia lalu bercerita tentang perjuangan Kiai Asep menghidupkan Pergunu. “Dulu beliau datang ke saya saat acara PBNU,” kata Kiai As’ad. Kiai Asep ingin menghidupkan Pergunu.

“Saya sampaikan ke Pak Said Aqil (sebagai ketua umum PBNU). Karena waktu Gus Dur dan Pak Hasyim ditolak,” kata Kiai As’ad. Gus Dur dan Kiai Hasyim menolak karena saat itu secara politis, para guru SMP, SMA dan sebagainya itu pasti dan harus berafiliasi ke Golkar.

Kiai As’ad menyampaikan kepada Kiai Said Aqil bahwa situasi politik sekarang sudah berubah. Tidak lagi sentralistik Golkar. Akhirnya Kiai Said Aqil mau menerima.

“Sekarang Pergunu jadi banom terbaik,” kata Kiai As’ad Ali.

Karena itu Kiai As’ad mengaku sangat senang bertemu Kiai Asep. “Saya walau (kondisi) agak gak enak, tapi kalau ketemu Kiai Asep saya segar,” katanya sembari tertawa.

Kiai Qolyubi juga mengapresiasi Kiai Asep. “Saya datang dari Jakarta hanya ingin nanti di akhirat menjadi saksi bahwa kami rombongan Kiai Asep. Itu yang penting,” kata Kiai Qolyubi saat memberikan taushiah.

Ia juga mengaku senang dengan istighatsah yang dipimpin Kiai Asep. Karena pendek dan ada penjelasannya. “Biasanya istighatsah itu panjang,” katanya. Sehingga mengurangi keikhlasan karena melelahkan.

“Karena istighotsahnya pendek saya tadi sangat ikhlas,” katanya. 

Acara itu diakhiri doa yang dipimpin Prof Dr KH Ridwan Nasir, Drs KH Muhammad Roziqi (Ketua Baznas dan Dewan Masjid Indonesia Jawa Timur), dan KH Abdul Mannan dari Madura. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO