SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Lapas Kelas IIA Sidoarjo (Lapas Sidoarjo) memberi bekal kepada warga binaannya untuk mengelola budi daya lobster. Ini dilakukan karena Kota Delta selama ini dikenal dengan hasil akuakultur (budi daya perairan) yang melimpah.
“Pelatihan tersebut diproyeksikan jadi bekal dasar untuk warga binaan,” kata Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Wisnu Nugroho Dewanto, Kamis (24/2).
Baca Juga: 11 UPT Jatim Borong Penghargaan di Refleksi Akhir Tahun 2024 Kementerian Hukum dan HAM
Agenda pelatihan kemandirian pada lembaga pemasyarakatan yang dipimpin Teguh Pamuji itu digelar di Aula Lapas Sidoarjo dan diikuti oleh 20 warga binaan.
Menurut Wisnu, 20 orang warga binaan itu nantinya akan diberikan fasilitas pelatihan. Seperti modul pelatihan, instruktur, hingga kolam yang berisi lobster sebagai media pembelajaran praktik, dan instruktur bakal memberi materi dan praktik selama lima hari ke depan.
“Setelahnya, pihak lapas akan mendampingi dalam praktik di kolam yang sudah ada, dan akan ada evaluasi dari instruktur setiap bulannya,” tuturnya.
Baca Juga: Wamenko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Serukan Kolaborasi untuk Membangun Negeri
Sementara itu, Teguh menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan pelatihan dari aspek bisnis dan teknik budi daya. Pihaknya akan membentuk 20 warga binaan peserta tersebut untuk menjadi agen pembelajar dan setelah mereka terampil, wajib menularkan ilmu yang didapatnya ke warga binaan lain.
“Saat ini, ada 1.135 warga binaan di Lapas Sidoarjo, sehingga kita pilih yang paling punya niat dan minat di dunia akuakultur,” kata Teguh.
Baca Juga: Imigrasi Malang Raih Penghargaan WBBM dari Kemenpan RB
Ia menilai, lobster air tawar merupakan salah satu komoditas yang menjanjikan di Sidoarjo. Selain nilai jual yang tinggi, juga tergolong udang yang mudah untuk dibudidayakan dan yang terpenting dapat dikembangkan dengan memanfaatkan lahan di area Lapas Sidoarjo. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News