Kiai Asep Dapat Penghargaan sebagai Pemimpin Visioner dan Inspiratif

Kiai Asep Dapat Penghargaan sebagai Pemimpin Visioner dan Inspiratif Prof dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat menerima Penghargaan Utama dari M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA, sebagai pemimpin Visioner dan Inspiratif di kantor HARIAN BANGSA, Selasa (1/3/2022). Foto: bangsaonine.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur, mendapat penghargaan utama sebagai “”. Penghargaan utama itu diberikan oleh koran HARIAN BANGSA saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 di kantor barunya di Jalan Cipta Menanggal I/35 Surabaya, Selasa (1/3/2022).

HARIAN BANGSA juga memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Yaitu sebagai Ummul Yatama wal Masakin (Ibu para anak yatim dan orang-orang miskin) lantaran sukses menekan angka kemiskinan di Jawa Timur.

Selain itu penghargaan itu didasarkan pada komitmen Khofifah yang selalu melibatkan atau menyantuni para anak yatim setiap acara yang digelar.

Selain Khofifah dan Kiai Asep, HARIAN BANGSA juga memberikan penghargaan kepada Dahlan Iskan. Mantan menteri BUMN itu mendapat penghargaan sebagai Tokoh Pers Terproduktif dan Terluas serta Terbanyak Dibaca Tulisannya.

Lalu apa dasarnya menobatkan Kiai Asep sebagai Pemimpin Visioner dan Inspiratif. “Ini juga pantauan di lapangan. Terutama ketika beliau mengemukakan pandangan atau pemikirannya di depan publik. Sangat visioner sekali. Dan yang lebih penting pemikirannya itu menjadi dasar utama perjuangan hidupnya,” kata Mas’ud Adnan.

Mas’ud juga menjelaskan bahwa Kiai Asep sangat menginsipasi. “Terutama tentang perjuangan beliau saat remaja yang berusaha keluar dari himpitan kemiskinan. Beliau sewaktu muda kan sangat miskin. Bahkan beliau bercerita hampir menjadi penjual rokok asongan di terminal Joyoboyo Wonokromo Surabaya. Kemudian beliau pilih jadi kuli bangunan selama enam bulan semata mencari uang untuk mendaftar kuliah. Ini kan perjuangan yang sangat menginspirasi. Apalagi beliau kemudian sukses. Bukan saja jadi profesor dan kaya raya. Tapi juga mendirikan pesantren yang santrinya 12.000,” kata Mas’ud Adnan.

Menurut Mas’ud Adnan, kisah Kiai Asep sangat langka. “Seorang remaja miskin tapi gigih, terus berusaha untuk belajar sampai perguruan tinggi. Yai Asep bahkan pernah bercerita, saking melaratnya sampai tak ada gadis yang mau. Beliau pernah bercerita, tiga kali melamar wanita tapi lamarannya selalu dikembalikan,” kata Mas’ud Adnan. Kini, kata Mas’ud Adnan, Kiai Asep justru sukses besar. “Maaf ulama seperti Kiai Asep sangat langka. Sukses mendirikan dan mengelola pesantren besar, jadi guru besar, kaya raya. Dan yang paling penting sangat dermawan,” tegas Mas’ud Adnan.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO