Kejahatan Brutal, Gadis Pengungsi Ukraina Diperkosa di Kamp, Modusnya Tawarkan Bantuan

Kejahatan Brutal, Gadis Pengungsi Ukraina Diperkosa di Kamp, Modusnya Tawarkan Bantuan Para pengungsi Ukraina mengalami perlakukan tak menyenangkan yang dilakukan pria tak bertanggungjawab dengan modus menawarkan bantuan tempat tinggal. Foto: asia finacial/ sindonews.com

Di perbatasan Medyka Polandia juga terjadi kasus lain. Seorang pria menawarkan bantuan hanya kepada wanita dan anak-anak. Tapi saat diinterogasi polisi, dia malah berbohong dengan mengubah cerita.

Di Berlin polisi memperingatkan wanita dan anak-anak dalam sebuah posting di media sosial di Ukraina dan Rusia agar tidak menerima tawaran menginap. Polisi itu minta mereka segera melaporkan semua yang dianggap mencurigakan.

Tampaknya bukan hanya pengungsi yang mengalami kejahatan seksual. Tapi juga tawanan. Anggota parlemen Ukraina, Iryna Herashchenko, mengatakan, kalangan perempuan yang menjadi tawanan perang menjadi golongan rentan sebagai korban rudapaksa.

(Gadis Ukraina dikenal cantik, bertubuh padat, dan berstamina kuat. Foto: WOMAN AT WAR/ /KALBAR TERKINI/ OKTAVIANUS CORNELIS/ Pikiran Rakyat)

Menurut dia, penyerangan pasukan Rusia terjadi di Donbas, Ukraina Timur. Di daerah tersebut, tawanan yang merupakan warga sipil Ukraina yang dibebaskan banyak menjadi korban kekerasan seksual oleh para militan.

Media setempat, Unian, melaporkan bahwa anggota parlemen Iryna Herashchenko mengatakan banyak para perempuan muda di wilayah itu mengeluh karena menjadi korban rudapaksa.

"Saya sekarang telah menyerahkan ke kejaksaan baru sebuah teks yang diterjemahkan secara khusus tentang kejahatan seks di zona konflik," ujarnya dikutip tribunnews.com.

Sementara Tamara Barnett, direktur operasional Human Trafficking Foundation (badan amal berbasis di Inggris yang tumbuh dari All Party Parliamentary Group on Human Trafficking) mengatakan bahwa perpindahan massal yang begitu cepat dapat menjadi 'resep untuk bencana'.

Terutama ketika tiba-tiba mendapatkan sekelompok besar orang yang sangat rentan yang membutuhkan uang dan bantuan segera.

“Ini semacam tempat berkembang biak untuk situasi eksploitatif dan eksploitasi seksual. Ketika saya melihat semua sukarelawan ini menawarkan rumah mereka – itu menandakan kekhawatiran di kepala saya,” katanya.

Sementara di Siret, kota perbatasan Rumania, pihak berwenang mengatakan pria yang menawarkan tumpangan gratis kepada wanita telah diusir. Menurut dia, perdagangan manusia adalah pelanggaran berat hak asasi manusia dan dapat melibatkan berbagai peran eksploitatif. Karena itu semua pihak harus tegas menghadapi kejahatan brutal itu.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO