GRESIK (BANGSAONLINE.com) - Meski DPC PKB Gresik sudah lakukan cek sounds dengan memasang banner, spanduk bahkan baliho bergambar Ketua DPC PKB Gresik, Jazilul Fawaid, SQ, MA di berbagai titik di Kabupaten Gresik untuk dipublikasikan kepada masyarakat kalau tokoh senior PKB Gresik itu bakal diusung sebagai cabup (calon bupati) PKB untuk ditarungkan pada Pemilukada Gresik bulan Desember 2015, mendatang. Namun, DPC PKB ternyata belum bisa memastikan akan memberangkatkan Jazilul Fawaid. Mengapa?
"Sebab, DPC PKB menunggu hasil desk pilkada DPC PKB siapa cabup yang akan diberangkatkan," kata Wakil Ketua DPC PKB Gresik, H Khumaidi Ma'un di kantor DPC PKB Gresik, Jalan RA Kartini, Gresik, Kamis (9/4).
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (5): Ada Wacana Munculkan Figur Kades
Menurut Khumaidi, figur cabup yang akan diberangkatkan DPC PKB masih menunggu hasil survei dan keputusan Jazilul Fawaid. DPC PKB hingga sekarang belum bisa memastikan, Jazilul Fawaid akan diberikan deadline hingga kapan untuk memutuskan bersedia dicalonkan menjadi cabup atau tidak, meski sebelumnya pasca digelarnya Muskercab (musyawarah cabang) PKB pada 28 Maret 2015, Jazilul diberikan tenggat waktu hingga tanggal 12 April 2015 untuk memberikan keputusan final.
"Deadline hingga 12 April untuk Pak Jazilul agar mengambil keputusan mau dicalonkan atau tidak kami cabut. Deadline itu kami undur, namun tidak bisa kami pastikan hingga kapan. Namun, yang pasti sebelum dibukanya pendaftaran di KPU bulan Juli 2015," tutur mantan Ketua Komisi D DPRD Gresik periode 2009-2014 ini.
Khumaidi menegaskan, DPC PKB akan menyerahkan sepenuhnya kepada desk pilkada untuk memutuskan siapa figur PKB yang diberangkatkan. Bisa Jazilul Fawaid atau figur lain dari luar PKB. "Sebentar lagi desk pilkada akan kami bentuk untuk menentukan sosok figur yang akan diusung PKB," katanya.
Namun, sejauh ini DPC PKB Gresik masih menunggu keputusan Jazilul Fawaid bersedia dicalonkan menjadi cabup atau tidak, meski mayoritas warga PKB menghendaki Jazilul Fawaid yang diberagkatkan. "Kan percuma kita ngotot memberangkatkan Pak Jazil, tapi yang bersangkutan tidak bersedia. Berangkatkan cabup itu butuh bondho (modal) banyak," jelasnya.]
DPC PKB sendiri lanjut Khumaidi, jauh hari sebelum memutuskan mengusung cabup dari kalangan internal atau tokoh NU, telah meminta masukan dan pertimbangan dari pengurus NU, banom (badan otonom) NU, khususnya para kiai NU.
Hasilnya, mayoritas warga NU dan PKB menghendaki PKB harus mengusung kader sendiri atau tokoh NU. Figur yang mereka usulkan ada 2 yang dianggap layak dan mampu menyaingi figur cabup incumbent SQ (Sambari Halim Radianto-Moch Qosim). Mereka adalah Ketua PCNU Kabupaten Gresik, Dr H Husnul Khuluq MM dan Ketua DPC PKB Gresik, Jazilul Fawaid SQ, MA. "Dua sosok figur NU dan PKB itu yang kami gadang-gadang bisa memimpin Gresik 2015-2010, mendatang," terangnya.
Khumaidi mengakui, DPC PKB Gresik tidak bisa ngotot akan memberangkatkan cabup sendiri. Sebab, kursi PKB di DPRD Gresik cuma 8. Sementara syarat partai atau gabungan partai yang bisa memberangkatkan pasangan cabup-cawabup memiliki 20 persen kursi (10 kursi) di DPRD Gresik yang anggotanya 50 orang, sehingga PKB harus berkoalisi dengan partai lain.
Untuk itu, DPC PKB tengah melakukan penjajakan koalisi dengan beberapa partai. Saat ini, PKB tengah pacaran (berupaya koalisi) dengan DPC PDIP Gresik. Pacaran itu tidak menutup kemungkinan akan terwujud menjadi pasangan suami istri. "Sejauh ini, baru DPC PDIP yang berpeluang untuk kita ajak koalisi," pungkasnya.
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (2): PDIP Berharap Pemimpin dari Gresik Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News