PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Anggota DPR RI H Aminurokhman merespons keluhan Pergunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) yang terkesan didiskriminasi oleh kemenag terkait kesejahteraan nasib mereka.
"Nanti hal ini akan menjadi bahan aspirasi kami, karena kebetulan menterinya adalah mitra kami," kata Amin kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (27/03/2022).
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
Ia mengaku menyadari kondisi guru swasta, karena dirinya juga pernah menjadi guru swasta. Karena itu, ia siap mengawal keluhan para guru swasta, khususnya yang tergabung dalam Pergunu, agar kesejahteraannya bisa setara dengan guru yang ada di bawah naungan Kementerian Pendidikan.
Sebelumnya, keluhan soal kesejahteraan guru swasta disampaikan oleh Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergunu Kabupaten Pasuruan Abdul Muhit saat acara Istighotsah Akbar Harlah NU dan Pergunu di Ponpes Roudlotun Nur Salim, Podokaton, Gondangwetan, Pasuruan, Minggu (27/03/2022) lalu.
Ia meminta Kemenag Jatim memperhatikan nasib dan kesejahteraan para guru swasta, terlebih guru NU.
Baca Juga: Jualannya Diborong Kiai Asep, Pedagang Pasar Pugeran: Kami Setia Coblos Paslon Mubarok
"Secara nasab keilmuan Pergunu bagus, karena langsung ke Mbah Hasyim Asy'ari. Tapi secara nasib, Pergunu kesejahteraannya belum diperhatikan," tegas Muhit saat acara Istighotsah Akbar Harlah NU dan Pergunu di Ponpes Roudlotun Nur Salim, Podokaton, Gondangwetan, Pasuruan, Minggu (27/03/2022).
Muhit menjelaskan, bahwa kualitas guru NU rata-rata berijazah S2. Namun menurutnya, Kemenag sebagai mitra Pergunu selama ini masih terkesan diskriminasi. "Semisal sertifikasi, fungsional, dan tunjangan lainya di lingkungan pergunu belum lancar," paparnya.
Di samping itu, ia mengeluhkan sistem P3K yang hanya ada di wilayah dinas pendidikan. Sementara di kemenag sendiri belum ada. "Sistem semacam itu, kemenag harus peka," cetusnya.
Baca Juga: GERTAP Desak KPU Usut Dua Anggota PPS yang Diduga Teken Kontrak Politik dengan Cabup Pasuruan
Lanjut Muhit, bahwa Pergunu sangat beruntung punya ketua umum seperti Prof. Dr. KH.Asep Saifudin Halim yang sangat peduli anggotanya. Kiai Asep telah banyak memberikan beasiswa. Bahkan, saat ini memberangkatkan sebanyak 69 guru anggota pergunu untuk kuliah S2 gratis yang difasilitasi kampus Al-Khozini dan Kampus Amanatul Ummah.
"Jadi secara keilmuan pergunu keramat tapi belum keramut," tutur Muhit. (afa/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News