LEEDS, BANGSAONLINE.com - Pelajar Indonesia di luar negeri, khususnya yang menempuh doktoral di Britania Raya (UK), diminta untuk terus menjaga soliditas dan memobilisasi potensi-potensi yang ada agar lebih berdampak untuk Indonesia.
Hal itu diungkapkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI London, Khairul Munadi, dalam acara yang diselenggarakan Doctoral Epistemic of Indonesian in the United Kingdom (Doctrine UK) di Kota Leeds, Sabtu (25/2/2022)
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Siswa, Khofifah Dorong Inovasi Digital di Perpustakaan
"Di dalam teori, masalah penelitian umumnya bisa dianalisis menggunakan satu atau dua disiplin keilmuan. Namun dalam kehidupan nyata (empiris), masalah di masyarakat selalu multidisiplin. Oleh karenanya, para generasi penerus bangsa perlu menyadari situasi multidispliner tersebut dan mau untuk terus bekerja secara kolaboratif," ujarnya.
Ia mengapresiasi berdirinya Doctrine UK yang menjadi sebuah wadah untuk mahasiswa doktoral Indonesia untuk berjejaring. Sebab, kata Khairul, kerja kolaboratif untuk membangun Indonesia tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri.
Khairul memaparkan beragam jenis layanan untuk mendukung para mahasiswa PhD, seperti surat keterangan selesai studi, surat keterangan akreditasi, surat keterangan pindah sekolah anak, dan pengisian sasaran kerja pegawai (SKP)/DP3 bagi ASN. Selain beragam layanan itu, pihaknya terbuka dengan jenis layanan lain yang mungkin dibutuhkan dan relevan.
Baca Juga: PT Megasurya Mas Beri CSR Beasiswa untuk 356 Siswa di Sidoarjo
“Untuk meningkatkan pelayanan, tahun ini kami sedang membangun aplikasi agar dapat memberikan pelayanan secara digital dan lebih cepat,” kata Khairul.
Dalam agenda bertajuk 'Atdikbud Essential Supports and PhD Networking Session', Ketua Doctrine UK, Gatot Subroto, menyebut mahasiswa PhD adalah aset negara yang strategis. Mahasiswa PhD di University College London ini menganggap, mereka perlu diberdayakan dengan baik agar memberikan kontribusi nyata dan berdampak luas untuk Indonesia yang disebut 'signifikan'.
Selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan yang berlangsung di Leeds University Union itu bertujuan untuk memberi dukungan kepada para mahasiswa PhD agar sukses dalam menjalani studi. Atase Pertahanan KBRI London, Faishal Ridlwan, yang hadir dalam kegiatan tersebut juga menyetujui apa yang disampaikan Ketua Doctrine UK.
Baca Juga: Khofifah Ajak Guru Jatim Bangun Generasi Cinta Damai dengan Ciptakan Suasana Harmoni di Sekolah
“Bapak dan Ibu mahasiswa doktoral selain sukses juga harus signifikan (perannya). Jangan hanya masuk gua untuk membangun tempurungnya sendiri,” ucap Faishal.
Ia memberi contoh pentingnya berjejaring dalam bidang kemiliteran. Menurut dia, hal itu saat ini (dalam dunia digital) dapat menjadi sarana membangun kekuatan untuk melawan kekuatan yang lebih besar.
Faisal turut menyampaikan besarnya tantangan yang dihadapi mahasiswa PhD baik di kampus maupun di rumah. Dengan demikian, para mahasiswa diminta untuk tetap solid dan membantu satu sama lain demi kesuksesan bersama.
Baca Juga: Gandeng UI, Pesantren Algebra Bogor Optimistis Cetak Saintis dan Pemimpin Masa Depan
Perwakilan dari komunitas Curhat Akademis (Curdis) University of Leeds, Yoga Pratama, menyampaikan sharing session kegiatan support system untuk para mahasiswa PhD di tempatnya, seperti transfer viva, perkenalan topik penelitian, peningkatan soft and hard skills, seperti manajemen waktu, revie sistematik, etik, dan fieldwork.
"Melalui kegiatan ini akhirnya terbangun kesadaran bahwa tantangan dalam proses perjalanan PhD dialami oleh semua mahasiswa, artinya 'you are not alone'. Dan dengan sharing membuat kita lebih percaya diri,“ kata Yoga.
Para mahasiswa doktoral dan pembicara yang hadir melepas rindu dengan Tanah Air dengan makan-makanan khas Indonesia. Mereka dimanjakan dengan sajian yang ‘Indonesia banget’, nasi padang komplet dengan kerupuk tersaji di ruang acara. Tak lupa, panitia menyiapkan makanan penutup yakni bubur kacang hijau. (mar)
Baca Juga: Pesan Hadratussyaikh: Guru Pakai Parfum, Jangan Ngajar Jika Ngantuk, Lapar, dan Marah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News