Tekan Peredaran Upal, BI Akan Gelar CIKUR

KEDIRI (BANGSAONLINE.com) – Guna menekan peredaran uang palsu di masyarakat, Bank Indonesia sebagai Bank Sentral memiliki tugas menjaga kelancaran sistem pembayaran di mana salah satunya adalah melakukan pengelolaan uang yang meliputi kegiatan mengeluarkan dan mengedarkan uang, mencabut, menarik serta memusnahkannya dari peredaran. 

Dalam tugas mengedarkan uang, BI senantiasa berupaya memenuhi masyarakat sesuai pecahan yang dibutuhkan dan menjaga agar uang yang ada di masyarakat dalam kondisi layak edar dan tidak ada yang dipalsukan.

Asisten Direktur Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Beny Wicaksono mengatakan, khusus untuk menanggulangi peredaran uang palsu ini, BI aktif melakukan koordinasi dengan pihak berwajib dalam hal ini kepolisian untuk pengungkapan pembuat dan pengedar.

“Disisi lain, kami juga memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang bagaimana mengenali keaslian uang Rupiah melalui kegiatan sosialisasi Ciri – ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR). Diharapkan, melalui sosialisasi CIKUR, masyarakat akan menolak bahkan melaporkan kepada pihak berwajib bila dalam transaksi yang dilakukan terdapat uang palsu karena mereka sudah mengetahui ciri – ciri uang Rupiah yang asli,” jelasnya.

Sebagaimana pengungkapan kasus pemalsuan uang yang terjadi di Jawa Timur tahun 2015 yaitu di Jember, Batu, Sidoarjo, dan Ngawi, hal tersebut berawal dari laporan masyarakat yang mendapatkan pembayaran uang palsu dalam transaksi yang dilakukan.

Untuk itu, BI akan lebih meningkatkan kegiatan sosialisasi CIKUR kepada masyarakat, dan dalam waktu dekat kegiatan tersebut akan dilaksanakan di beberapa titik wilayah BI Kediri. Yakni, area Car Free Day Jalan Dhoho Kediri tanggal 12 April, area pameran Batu Mulia kantor Bakorwil Madiun tanggal 16 April dan terakhir di area bazaar djadoel 15 sampai 19 april 2015 di alun-alun Kota Blitar.

Selain meningkatkan pengetahuan mengenai CIKUR, melalui kegiatan ini masyarakat dapat memperoleh informasi untuk memperkaya wawasantentang bagaimana memperlakukan uang Rupiah dengan baik dan benar.

“Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman bagaimana menjaga uang dan mengenali keaslian uang Rupiah guna mempersempit gerak pelaku pengedar uang palsu dan dapat menekan peredaran uang palsu,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO