Diundang untuk Boikot Pengelola Limbah, LSM Pantura Bersatu Geruduk Desa Pekoren Pasuruan

Diundang untuk Boikot Pengelola Limbah, LSM Pantura Bersatu Geruduk Desa Pekoren Pasuruan Suasana saat LSM Pantura Bersatu menggeruduk Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com menggelar demo ke , , . Mereka datang atas undangan salah satu warga desa setempat, yang meminta agar massa aksi memboikot selaku pengelola limbah PT  (KJI) karena badan usaha itu bukan milik putra daerah (warga sekitar).

"Kedatangan kami di sini dan rekan rekan Lembaga Pantura Bersatu sama sekali tidak ada kepentingan apapun, bahkan sama sekali tidak ada keinginan untuk merebut limbah yang sudah dikelola ," kata Ketua , Kusuma, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga: LSM Jimat Soroti Ulah Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yang Molor dan Absen saat Sidang Paripurna

"Intinya saya beserta teman-teman hanya diminta pertolongan oleh salah satu warga Pandean agar pokok permasalahan ini cepat selesai dan sama sekali tidak menginngkan bagian dari limbah yang sudah dikelola oleh keluarga besar H Aspar," tuturnya menambahkan.

Menanggapi hal tersebut, Mahdi Haris sebagai penerus keluarga menegaskan bahwa pihaknya tidak tahu-menahu. Bahkan, keluarganya tidak mau mengolah limbah yang seharusnya dikelola masyarakat setempat.

"Sebelumnya keluarga sudah menolak, bahkan tidak mau urusan ini. Tiba-tiba datang ke rumah dan menawarkan supaya limbah dari agar dikelola keluarga saya," kata Mahdi saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com.

Baca Juga: Demi Demokrasi Sehat, Partai Non-Parlemen Tolak Pilbup Pasuruan hanya Diikuti Satu Pasangan

Saat disinggug soal pembayaran pajak serta dokumen jual beli Avalan (logam dari barang bekas yang biasanya menjadi limbah pabrik), anggota DPRD itu siap menunjukkan bukti dan sejumlah arsip yang dimiliki .

"Keluarga siap jika ada pihak lain yang menginginkan urusan ini sampai ke meja hukum. Kalau perlu yang bersangkutan saya jebloskan ke penjara sekalian," ucap Mahdi.

Ia menegaskan, senantiasa memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar melalui karang taruna desa sebagai bentuk perhatian atas pengolahan avalan. Bahkan, beberapa warga diajak untuk ikut bekerja.

Baca Juga: Harapan Pj Gubernur Jatim saat Dampingi Wapres Tinjau Pabrik Pengolahan Limbah B3 di PIER

"Mayoritas warga Pandean siap memberi dukungan sebagai bentuk penolakan terhadap tuduhan segelintir orang yang mengatasnamakan warga Pandean," tutur pria yang mewakili masyarakat di Dapil 2 , khususnya itu.

"Saya berharap kejadian ini tidak terjadi lagi, karena dapat mengganggu kenyamanan dan situasi yang sudah kondusif selama ini," imbuhnya.

Sementara itu, seorang warga dari Desan Pandean, , mengaku pernah berkecimpung sebagai pengelola limbah dari sebelum dialihkan ke CV Wahyu putra.

Baca Juga: Selamatan Desa Minta Tumbal, Satu Orang Tewas dalam Tragedi Rebutan Ancak

"Ya, saya sebelumnya yang mengelola limbah dari sebelum saya alihkan ke atau Haji Aspar," kata pria yang akrab dipanggi Kucur ini.

Pria yang mengundang massa aksi ini juga telah menerima uang sebesar Rp80 juta dari untuk pegalihan limbah karena menganggap dirinya tidak mampu mengelola dan untuk keperluan lainnya.

"Ya, memang benar saya sudah mengalihkan sepenuhnya limbah ke dan menerima uang sejumlah Rp80 juta disaksikan 2 orang waktu itu," akunya. 

Baca Juga: LSM Jimat Soroti KPU Kabupaten Pasuruan Soal Pengadaan Kaos

alias Kucur

Kepala Divisi Operasional Wilayah Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Sudarto, menegaskan bahwa permasalahan di Desa Pandean agar diselesaikan secara kekeluargaan dan mengambil langkah-langkah hukum sesuai aturan.

Mengigat CSR atau limbah anfalan yang seharusnya dikelola masyarakat desa pandean supaya dikelola dengan benar. Supaya tidak disalagunakan oleh seseorang yang bikin resah dan kegaduhan warga sekitar perusahaan

Baca Juga: Nyai Hj. Sinta Nuriyah Wahid Buka Buka Bersama Warga Rembang

"Saya minta agar permasalahan ini diselesaikam dengan baik, sesuai aturan perusahaan. Kalau ingin masalah ini selesai, jangan menggunakan kalimat-kalimat yang berbau ancaman," kata Sudarto kepada awak media dan perwakilan tokoh masyarakat yang hadir. (ard/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO