KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadakan Forum Sosialisasi (Hybrid) Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) di Universitas Kadiri, Kamis (7/4/2022). Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi target penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024.
Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Wiryanta, mengatakan bahwa stunting sebagai permasalahan gizi balita hingga kini masih menjadi kondisi yang kurang dipahami oleh para orang tua, terutama pasangan muda.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
Padahal, kata Wiryanta, stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih tergolong tinggi di Indonesia, baik yang bersifat akut maupun kronis. Ia memaparkan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terhitung sejak janin hingga anak berusia 23 bulan.
"Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya. Stunting harus diwaspadai karena dapat menyebabkan kemampuan kognitif anak tidak maksimal yang disertai perkembangan fisik terhambat," ujarnya.
Untuk meminimalisasi prevalensi stunting di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai intervensi gizi spesifik dan sensitif. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen dari 27,7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021.
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Kota Batu Bidik Sekolah Gelar Aksi Bergizi
"Namun begitu, angka ini masih di atas standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20 persen. Oleh karenanya, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas pembangunan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, di mana angka prevalensinya ditargetkan turun menjadi 14 persen di tahun 2024," paparnya.
"Forum Sosialisasi (Hybrid) Genbest dalam Rangka Penurunan Prevalensi Stunting diharapkan dapat memberikan pemahaman dan membangun kesadaran masyarakat akan bahaya dan pencegahan stunting serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat," tuturnya menambahkan.
Kegiatan ini juga diharidi Rektor Universitas Kadiri, Djoko Rahardjo, sebagai tuan rumah; Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib; dan Maretha Primariayu sebagai narasumber serta Yosh Aditya selaku moderator. (uji/mar)
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News