Gubernur Khofifah Apresiasi Program Literasi Perpusnas

Gubernur Khofifah Apresiasi Program Literasi Perpusnas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi program literasi yang digalakkan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Ia mengatakan bahwa literasi, transformasi digital, dan disrupsi pasar kerja menjadi bagian dari peluang dan tantangan kerja era revolusi industri 4.0.

"Saya mengapresiasi dukungan luar biasa yang diberikan Perpustakaan Nasional lewat program literasi untuk kesejahteraan yang berdampak langsung di masyarakat. Lewat program tersebut, masyarakat Jawa Timur khususnya yang berada di pedesaan menjadi lebih berdaya. Bahkan, per Juli 2021 sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Jawa Timur," kata Khofifah.

Baca Juga: Masih Aktif ke Pasar Jelang Debat Kedua, Khofifah: Insya Allah Kami Siap dan On The Right Track

Menurut dia, revolusi industri 4.0 menitiberatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dengan keahlian tinggi dan spesifik. Dengan demikian, kecakapan literasi akan menjadi salah satu indikator penting dalam pasar bebas dunia.

Ia menyatakan hal itu saat giat Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) di Gedung Grahadi, Surabaya, Sabtu (16/4/2022). Gubernur juga bercerita bagaimana miliuner dunia asal Tiongkok, Jack Ma, berani memprediksi ekonomi dunia akan dikuasai e-commerce, yakni sebesar 85 persen pada 2030 dan perdagangan online akan didominasi pelaku UMKM.

Oleh karena itu, lanjut Khofifah penting membekali para pelaku UMKM dengan kemampuan literasi, utamanya literasi digital. Apalagi mayoritas pelaku usaha di Indonesia notabene adalah UMKM, kolaborasi UMKM dengan perpustakaan sangat bisa diandalkan dalam pertumbuhan dan pertambahan UMKM mau pun start up secara signifikan di Jawa Timur.

Baca Juga: Kejutan Khofifah saat Kampanye di Trenggalek, Mas Ipin Berseragam Muslimat, Blusukan di Pasar

Sementara itu, Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando, menyebut hulu dari pembentukan literasi adalah budaya membaca. Maka, tugas perpustakaan bukan lagi sebatas mengoleksi bahan bacaan, tetapi bagaimana koleksi yang dimiliki berdaya guna sesuai dengan potensi demografi dan geografi masyarakatnya. Di sinilah peran perpustakaan membangun masyarakat untuk menghadapi perdagangan global.

"Di dalam perpustakaan terkandung ilmu, teori, dan praktek. Dari jika dilatih secara konsisten akan menghasilkan kecerdasan dan skill. Inilah bentuk kecakapan literasi sebagai salah satu indikator penting menghadapi pasar bebas dunia. Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka menciptakan tenaga kerja terampil, berkeahlian, kreatif, dan inovatif," urai Syarif.

Di sela-sela agenda, Kepala Perpusnas menyerahkan sertifikat kepada Gubernur Khofifah atas prestasi Jawa Timur sebagai provinsi dengan perpustakaan terakreditasi terbanyak di Indonesia serta penyerahan sejumlah bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada Kabupaten Sampang dan Kabupaten Nganjuk untuk pembangunan gedung fasilitas layanan perpustakaan umum daerah. (dev/mar)

Baca Juga: Sapa Pekerja AIM Biskuit Sidoarjo, Khofifah Disambut Histeris dan Peluk Haru Ibu-Ibu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO