GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Jatim, H. Kusnadi disambati mahalnya harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Keluhan itu terungkap saat Kusnadi menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan di rumah Ketua DPC PDIP Gresik, Mujid Riduan, di Desa Domas, Kecamatan Menganti, Minggu (17/4/2022) malam.
BACA JUGA:
- Pilkada Gresik 2024, PDIP Berpeluang Koalisi dengan PPP karena Hal ini
- PDIP Gresik Buka Penjaringan Cabup dan Cawabup Akhir April
- PDIP Gresik Tak Bisa Pastikan Gus Yani Kembali Duet dengan Bu Min di Pilkada 2024, Mengapa?
- Usung Gus Yani-Bu Min Lagi di Pilkada Gresik 2024, PDIP Jajaki Koalisi dengan PPP dan Demokrat
Dalam kesempatan itu, para peserta yang mayoritas pedagang juga mengeluhkan mahalnya komoditi bahan baku tahu dan tempe.
"Pada mengeluh, harga kebutuhan pokok pada naik," ucap Bendahara DPC PDIP Gresik, Hj. Siti Muafiyah, yang juga hadir dalam acara itu saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Senin (18/4/2022).
Para pedagang mengaku dilema. Sebab, mereka khawatir dikomplain pembeli apabila menaikkan harga atau menyusutkan ukuran tahu dan tempe.
"Jadi serba repot. Bahan pokok sekarang kalau dinaikkan kian mencekik rakyat. Namun kalau tidak dinaikkan, para petani dan pembuat tahu dan tempe tak dapat untung," tuturnya.
Menurutnya, butuh diskusi panjang untuk menjadikan harga-harga normal kembali. "Tak boleh menyalahkan petani maupun pedagang," ucapnya.
Lanjut Muafiyah, saat ini yang dibutuhkan peternak maupun pedagang adalah bantuan atau subsidi, misalnya pinjaman bank dengan bunga terjangkau dan lainnya. Namun fakta yang terjadi, orang miskin justru mensubsidi orang kaya.