SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur menebar berkah untuk sesama di bulan suci Ramadan di Kabupaten Sumenep. Baznas memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum duafa.
Program ini adalah berkah untuk sesama di Kabupaten Sumenep ini. Sasarannya sebanyak 500 anak yatim dan duafa.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
“Saya berterima kasih dan apresiasi kepada Baznas Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sumenep yang telah memprogramkan mulia dalam upaya membantu program dan kegiatan Pemerintah Daerah,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Ir. Edy Rasiyadi, saat membacakan sambutan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Penyerahan bantuan program tebar berkah untuk sesama itu dilakukan di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Sabtu (23/04/2022). Penyerahan dihadiri Ketua Baznas Jatim, Moh. Roziqi dan Ketua Baznas Kabupaten Sumenep.
Menurut Edy, baznas mempunyai peran penting guna membantu pemerintah daerah mengentaskan masyarakat dari kemisikinan dengan membangun sistem pengentasan kemiskinan berbasis zakat.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
“Karenanya, peran baznas ini sejalan dengan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk bergandengtangan kerja bareng mengurangi angka kemiskinan,” jelasnya.
Ketua Baznas Jatim, Moh. Roziqi mengatakan, program menebar berkah di Kabupaten Sumenep memberikan santunan sebanyak 500 anak yatim dan duafa.
"Rinciannya anak yatim sebanyak 250 anak dan duafa sebanyak 250 orang. Kami menargetkan minimal 5 ribu anak yatim se-Jawa Timur, dengan memberikan bantuan kepada anak yatim berupa tas dan alat sekolah termasuk uang yang nilainya berkisar Rp300 ribu," kata Roziqi, saat ditemui usai penyaluran bantuan di Pendopo Keraton Sumenep.
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
Pihaknya juga menyalurkan zakat produktif kepada 5 duafa pemilik warung kecil sebesar Rp2 juta untuk dibelikan nasi bungkus dan disalurkan kembali ke warga sekitar.
Selain itu juga memberikan bantuan pada masyarakat yang tergolong fakir ekstrem yang hidup sebatang kara tidak bisa bekerja lagi sampai akhir hayat sebesar Rp600 ribu. Termasuk program kolaborasi dengan Baznas Kabupaten/Kota di Jawa Timur yakni, program bedah rumah.
Untuk itu, pihaknya menganggarkan dana Rp12,5 juta per rumah dan dana tambahan oleh Baznas Kabupaten/Kota. Diakui meski anggaran itu kecil, namun atas gotong royong bisa terbangun rumah. “Dan Alhamdulillah meski kecil rumah itu bisa terbangun,” pungkasnya. (aln/ns)
Baca Juga: Bappeda Sumenep Hadirkan 2 Narasumber dalam Sosialisasi GDPK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News