BLITAR, BANGSAONLINE.com - PT Rejoso Manis Indo (RMI) menggelar Manten Tebu, Rabu (24/5/2022). Perusahaan yang berada di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, itu mengadakan tradisi yang menandai pembukaan musim giling di pabrik tebu.
Selain itu, tujuan Manten Tebu adalah untuk mengeratkan kembali hubungan antara pabrik dan petani, seperti layaknya pengantin. Tebu yang dinikahkan dalam tradisi manten tebu diibaratkan sebagai pabrik dan petani tebu, keduanya diharapkan memiliki hubungan saling memberi dan menerima, demi kelangsungan produksi selanjutnya.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
"Ini adalah simbolis. Keduanya mengikat satu hubungan. Ini seperti kita dengan petani. Kita ingin mengikat dan membina hubungan seperti hubungan rumah tangga. Kami berharap hubungan ini berlangsung dalam jangka panjang untuk keberlangsungan pabrik gula," kata Factory Manager PT RMI, Heru Widarmanto.
Ia menuturkan, dua batang tebu dinikahkan dengan prosesi adat Jawa. Setelah prosesi temu manten, dua batang tebu diarak di sekitar pabrik sebelum masuk ke penggilingan.
Kedua batang tebu yang dijadikan pengantin itu merupakan batang tebu pertama yang masuk ke penggilingan pada musim giling tahun ini. Kemudian, baru truk-truk pengangkut tebu berjajar untuk memasukkan bahan dasar gula itu ke penggilingan.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
Manten tebu tahun ini merupakan agenda yang kedua kalinya digelar PT RMI. Tahun ini, lanjut Heri, pihaknya menargetkan memproduksi 1,1 jt ton tebu dengan rendeman 8.14 persen sampai 8.20 persen, dengan target output 90 ribu ton gula.
"Ini tebu dari petani di Kediri, Malang, dan Blitar. Paling banyak dari Blitar. Target output 90 ribu ton untuk tahun ini. Sedangkan pada 2021 kita mencapai 67 ribu ton," pungkasnya. (ina/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News