Hadiri Tasyakuran Milad Aisyiyah Gresik, Wakil Ketua DPRD: Perempuan Paling Terdampak saat Pandemi

Hadiri Tasyakuran Milad Aisyiyah Gresik, Wakil Ketua DPRD: Perempuan Paling Terdampak saat Pandemi Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Saidah, saat memberikan sambutan dalam tasyakur milad Aisyiyah Gresik ke-105. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

"Penelitian menunjukkan setidaknya perlu 30% keterwakilan perempuan untuk dapat mempengaruhi suatu kebijakan," imbuhnya.

Ia menilai, rendahnya keterwakilan perempuan akan mempengaruhi kurangnya kebijakan yang responsif terhadap Isu gender. Hal Ini adalah sebuah situasi yang masih menjadi tantangan di seluruh dunia yaitu keterwakilan perempuan di dalam pengambilan keputusan agar keputusan tersebut lebih responsif terhadap isu gender.

"Termasuk dalam pengesahan Undang-Undang (UU) tindak pidana kekerasan seksual adalah bukti komitmen politik untuk perlindungan perempuan," ucapnya.

Kemudian, ketiga dukungan sosial kemasyarakatan, termasuk di dalamnya keluarga.

""Saya ingin mengambil contoh saya sendiri bahwa sulit rasanya saya sampai di posisi saat ini tanpa dukungan penuh dari keluarga saya. Bagi saya mengembangkan kemitraan yang baik dengan kaum laki-laki adalah sangat penting," katanya.

"Untuk itu, saya ucapkan selamat Aisyiyah di usia ke-105 hari ini telah menciptakan sebuah kerjasama yang dapat mendukung kemajuan kaum perempuan dan telah mengukir sejarah emas sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah di pentas pergerakan nasional," sambungnya.

Pada kesempatan ini, ia mengaku bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pendiri awal Aisyiyah karena dengan ketulusan hati, kejernihan fikiran, dan pengkhidmatan yang luar biasa telah berjuang meletakkan dasar-dasar perjuangan Aisyiyah seperti yang dilakukan oleh para generasi awal lainnya. Lalu, para pendiri tidak hanya merintis pergerakan Aisyiyah tapi juga ikut memberikan kontribusi yang besar terhadap gerakan kebangkitan perempuan islam dan bangsa Indonesia.

"Kita akan mengambil spirit pergerakan yang luhur dan mulia dari para pelopor dan penggerak Aisyiyah dengan cara melanjutkan perjuangan. Hal ini seperti tema Milad Aisyiyah 'Mengusung Peradapan Utama'," pintanya.

"Bagi pergerakan Aisyiyah saat ini, dengan usia lebih dari 1 abad tepatnya 105 tahun silam merupakan jembatan emas untuk bermuhasabah diri sekaligus terus berikhtiar memperbaharui langkah Aisyiyah memasuki abad kedua guna menghadirkan gerakan pencerahan yang menyinari peradaban umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta," urai Bu Nur.

Mewakili , ia menyampaikan penghargaan yang sangat tinggi kepada Aisyiyah Kabupaten Gresik atas segala kiprah dan pengabdiannya melalui kegiatan yang dilakukan seperti pembinaan keluarga sakinah, layanan sosial, pembinaan ekonomi, gerakan literasi, dan sebagainya.

"Apa yang telah dilakukan Aisyiyah berdampak terhadap kemajuan bangsa, khususnya masyarakat Kabupaten Gresik," pungkasnya. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO