MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - “Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”. Demikian disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengutip kata-kata bijak Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno, saat memberi sambutan pada Pembukaan Kongres III Pergunu di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jum’at (27/05/22).
Ia mengatakan, PR (pekerjaan rumah) para guru saat ini adalah mampu menginspirasi para santri dan murid untuk berani bercita-cita. Pasalnya, ia menilai generasi muda sekarang tidak berani bercita-cita tinggi.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
“Guru yang seharusnya mengajarkan ilmu dan memberikan support kepada para santri atau siswanya yang tidak percaya diri untuk mewujudkan cita-cita,” ujarnya.
“Banyak guru-guru tidak memberikan gambaran profesi serta strategi yang mesti dibangun kepada seluruh santri-santrinya. Ini menjadi PR ketika kita membahas SDM berkualitas di antara kota, di antara provinsi, bahkan di antara negara di dunia. Yang harus bisa membangun percaya diri santri yaitu para guru,” lanjut Khofifah.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
Ia berharap Kongres III Pergunu kali ini mampu membangun perspektif para guru di lingkungan NU agar putra-putri bangsa punya rasa percaya diri dalam bercita-cita dan mewujudkannya.
Dengan demikian, target untuk memajukan pendidikan Indonesia dapat lebih mudah dicapai. Ia pun mengapresiasi upaya yang dilakukan Kiai Asep untuk memajukan kualitas pendidikan NU, khususnya di kalangan nahdliyin. Yaitu dengan mencetak 500 doktor tiap tahunnya.
Ia berharap langkah itu dapat mengejar ketertinggalan NU di bidang pendidikan. Sebab menurutnya, kualitas pendidikan di lembaga naungan NU cenderung tertinggal dibanding lembaga-lembaga lainnya.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
“Mari kita lihat di antara sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Pergunu, teknologi digitalnya sudah sekuat apa. Ini menjadi bagian penting untuk bisa ngukur, bagaimana kompetisi di antara lembaga pendidikan yang kita punya dengan lembaga lain yang sudah lebih terdepan. Ini kalau bisa kita urai bisa menjadi lebih baik,” paparnya.
“Hal ini perlu dilakukan untuk percepatan kemajuan. Maka, beri semangat kepada anak-anak kita, agar ada proses yang disiapkan,” tambah gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini. (msn/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News