Soal Rekrutmen Tenaga Kerja, DPRD Gresik Segera Panggil Manajemen Freeport

Soal Rekrutmen Tenaga Kerja, DPRD Gresik Segera Panggil Manajemen Freeport Much. Abdul Qodir, Ketua DPRD Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD segera memanggil manajemen PT Indonesia (PT FI) yang tengah membangun smelter di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Kecamatan Manyar.

Dewan ingin meminta penjelasan terkait sejumlah hal. Mulai ketenagakerjaan, pemberdayaan usaha masyarakat lokal, dan lainnya.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

"DPRD minggu kedua bulan ini (Juni) mengagendakan memanggil manajemen PT ," kata Ketua DPRD Much Abdul Qodir kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (2/6/2022).

Soal rekrutmen tenaga kerja, dewan ingin minta kepastian jumlah warga yang akan dipekerjakan di . Serta, skill apa saja yang dibutuhkan.

"Kami akan tanyakan ke kepastian berapa jumlah tenaga kerja dari total 40 ribu pekerja yang dibutuhkan, mulai konstruksi hingga beroperasi," tutur Ketua DPC PKB ini.

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Ia juga akan meminta penjelasan tentang klasifikasi pekerjaan yang dibutuhkan. "Sehingga, pemerintah daerah bisa menyiapkan skill melalui pemerintah daerah," tuturnya.

Untuk menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan, menurut Qodir, pemerintah siap sharing anggaran melalui dinas tenaga kerja (disnaker) guna mengadakan pelatihan.

"Kami saat bertemu pihak sudah pernah saya sampaikan soal itu. sangat welcome dan terima kasih. Namun, sejauh ini belum ada follow up-nya," ungkapnya.

Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean

Bahkan, lanjut Qodir, pemkab sudah meminta untuk menggandeng sejumlah SMK di Kabupaten untuk memenuhi tenaga kerja yang dibutuhkan. 

"Tentunya dalam rekrutmen tenaga kerja dari anak-anak SMK itu disuaikan dengan keahlian yang dibutuhkan, dengan dilakukan pelatihan skill sesuai standar yang dibutuhkan. Kebutuhan tenaga kerja las misalnya, tenaga las dengan standar apa yang dibutuhkan," terangnya.

"Makanya, kami minta jauh hari telah membicarakan dengan pemerintah. Misal, bulan Juni membutuhkan 100 tenaga kerja bagian las dari anak SMK. Pemerintah pada bulan-bulan sebelumnya telah menyilapkan skill-nya melalui pelatihan, sehingga saat dibutuhkan sudah siap," katanya.

Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik

"Namun, sejauh ini komunikasi itu belum ada. Saya sudah tanya ke Pak Kadisnaker (Budi Rahardjo). Katanya, dijanji-janjikan saja," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Qodir juga menyoroti penetapan 9 desa di Kecamatan Manyar dan Bungah yang masuk dalam Smelter . Ia mempertanyakan parameter penetapan 9 desa sebagai smelter.

"Sejauh ini tak pernah ada koordinasi dengan kami," paparnya.

Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis

Menurut Qodir, seluruh wilayah Kabupaten harus masuk kategori , karena pabrik smelter tersebut berdirinya memang di Kabupaten .

"Kalau Pak Bupati (Fandi Akhmad Yani) menyampaikan ring 1 smelter karena berdiri di wilayah , ya ringnya se-Kabupaten . Begitu pula saya kira, ketika yang ditanya Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa), karena smelter berdiri di Jawa Timur, maka Jawa Timur," tutupnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO