PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Petugas menangkap satu pelaku pengerusakan rumah yang bermotif isu santet di Desa Alastengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Polisi kini masih memburu lima pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam pembakaran rumah milik Sanimo.
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi, mengatakan jika pihaknya saat ini telah mengamankan satu pelaku yang diduga menjadi provokator dan turut terlibat dalam aksi kekerasan terhadap Sanimo dan Maununa.
Baca Juga: Banjir Dukungan! Khofifah Dirubungi Ribuan Pekerja SKT Sampoerna Plant Kraksaan
"Selain pelaku berinisial J, kami juga memburu lima tersangka lainnya (Jel, Jon, Dawi, Sal dan Nji). Kelimanya masih DPO atau masih dalam pencarian," ujarnya saat konferensi pers di Mapolres Probolinggo, Senin (6/6/2022).
Ia menuturkan, pelaku melakukan aksi pemukulan kepada para korban ketika kejadian. Bahkan, ada pelaku lainnya yang masuk ke rumah korban dengan melakukan pengerusakan dan sebagian ada yang melempari rumah korban dengan batu.
"Selain pelaku, kita amankan beberapa barang bukti yakni 32 batu sungai, 1 jerigen, 1 TV yang rusak, 1 botol alamo berisi bensin, pecahan genteng, dan daun pintu yang rusak. Pelaku dijerat dengan Pasal 170 tentang aksi kekerasan bersama-sama atau pengeroyokan dengan ancaman 5 tahun 6 bulan penjara," paparnya.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Kapolres mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu Hoax yang beredar di masyarakat. Karena, bisa saja dimanfaatkan orang lain untuk motif yang lain.
"Aksi dipicu dengan isu santet yang tidak jelas kebenarannya. Hal ini, adanya informasi salah satu warga yang sakit liver dan dirawat di RS Rizani Paiton," tuturnya.
Sebelumnya, pengerusakan bermula pada Kamis (2/6/2022) sekira pukul 18.30 WIB, masyarakat Dusun Cendil kurang lebih berjumlah 50 orang secara spontanitas mendatangi rumah Sanimo untuk melakukan konfirmasi kebenaran ilmu santet.
Baca Juga: Satreskrim Polres Probolinggo Kota Ringkus Pencuri dan 2 Penadah
Sesampainya di lokasi, salah satu warga hendak melakukan konfirmasi kepada Sanimo. Namun terdapat salah satu warga yang emosi dan langsung memukul Sanimo.
Lantaran ketakutan, Sanimo memilih meninggalkan rumahnya. Sedangkan warga yang sudah tersulut emosinya kemudian melakukan pengerusakan dengan melempar batu dan membakar sebagian dinding berbahan bambu bagian belakang rumah Sanimo. (ndi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News