Tindaklanjuti Pertemuan Bersama KKP RI, Bupati Hendy Larang Kelola Tambak di Sekitar Sempadan Pantai

Tindaklanjuti Pertemuan Bersama KKP RI, Bupati Hendy Larang Kelola Tambak di Sekitar Sempadan Pantai Bupati Hendy saat melakukan pengecekan di sekitar sempadan pantai.

Sehingga, Menteri Trenggono memberi dukungan kepada Kabupaten dalam meningkatkan produksi perikanan.

"Saya temui langsung Pak Menteri Trenggono dan beliau mendukung kemajuan perikanan ." jelas Hendy menceritakan hasil pertemuan dengan waktu lalu.

Hendy menambahkan, dalam perencanaan tambak modern, pihak bakal turut menyokong pembiayaan. Karena tidak akan memungkinkan bila hanya menggunakan anggaran dari daerah.

"Kalau APBD tidak akan kuat. Biaya 1 hektare itu Rp4,5 – 5 miliar. Ini butuh uang ratusan miliar rupiah." ujarnya.

Ia jelaskan bahwa dalam pembangunan tambak modern, penting untuk memerhatikan instalasi pengolahan air limbah yang cukup mahal biayanya. Terlebih, Hendy juga menjelaskan bahwa tambak modern membutuhkan minimal 100 hektare fungsi tambak dan 100 hektare lain diperuntukkan menjadi utilitas berkelanjutan.

"Dipakai (tambak) seratus hektare. Sementara seratus hektare lainnya untuk utilitas lainnya. Itu akan berkelanjutan." terangnya.

Sedangkan limbah tambak, dalam IPAL, limbah diuji terlebih dahulu dengan indikator biologis.

"Limbah tambak dilarang keras langsung dibuang ke laut, dan harus melalui proses IPAL. Harus ada kolam untuk air tawar (untuk menguji limbah). Kalau ikan bisa hidup (di kolam uji limbah), maka dibuang ke laut tidak apa-apa" tegasnya. (yud/bil/ari) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO