KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kenaikan harga gas elpiji non subsidi atau 12 kilogram, sebesar Rp 5ribu, membuat para pengguna gas non subsidi tersebut, beralih menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilogram . Hal ini dikarenakan, harga gas elpiji ukuran 12 kilogram di pasaran, sudah melebihi dari ketentuan.
Acuan Pemerintah menetapkan harga tiap tabung 12 kilogram sebenarnya hanya Rp 134 ribu, kemudian mengalami kenaikan dari harga semula Rp 129 ribu. Kendati demikian, harga di pasaran mencapai Rp 140 ribu tiap tabungnya, sehingga dirasa memberatkan konsumen.
Baca Juga: Kelangkaan LPG Bersubsidi Dikeluhkan Pedagang dan Warga Sidoarjo
Dikatakan Ambar, salah satu pemilik depot di wilayah Kota Kediri, dirinya selama ini memang menggunakan gas elpiji ukuran 12 kilogram. Karena kebutuhan untuk memasak cukup besar, dia memutuskan beralih menggunakan tabung ukuran 3 kilogram.
“Lebih efisien memakai tabung 3 kiloan, dari pada memakai yang 12 kiloan, yang harganya masih tidak menentu,“ ungkapya.
Lebih jauh, Ambar mengatakan, dirinya hanya berharap, supaya pemerintah bisa menurunkan harga gas elpiji non subsidi. Terlebih lagi, keberadaan gas ukuran 3 kilogram di pasaran juga terkadang sulit didapat seiring membludaknya animo konsumen.
Baca Juga: Disdagin Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Ketersediaan Elpiji Bersubsidi
Sementara, Yetty Sisworini, Kepala Disperidagtamben Kota Kediri, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti apapun aduan masyarakat, apalagi tentang harga tabung gas elpiji 12 kilogram yang dirasa memberatkan.
“Kami akan tindak lanjuti dengan turun ke lapangan yang sebelumnya melakukan kroscek terlebih dahulu,“ ungkapnya melalui ponselnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News