SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Raut wajah Jemaah Haji Sampang tampak terlihat bahagia saat dilepas dari depan Pendopo Trunojoyo. Utamanya, Holili Addrae Sai yang berprofesi sebagai tukang becak.
Holili berangkat haji tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 20 embarkasi Juanda Surabaya, Kamis (16/6/2022).
Baca Juga: Gabungan LSM Sampang Pertanyakan Hasil Audit Dana Desa 2020-2024 ke Inspektorat
Ia mampu berangkat haji setelah menabung bersama istrinya selama 10 tahun lebih. Holili menyisihkan uang dari hasil becak dan kuli ikan yang tidak menentu.
Warga Jalan Permata, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang, ini mengaku memulai pekerjaannya sejak subuh, dan baru pulang pada sore hari. Ia biasanya beroperasi di sepanjang Jalan Raya Kabupaten Sampang.
"Pendapatan dari becak paling banyak Rp30 sampai 35 ribu. Tapi semenjak pandemi, pendapatan itu berkurang namun tetap ditabung," ucapnya.
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
Becak itulah yang mengantarkan Holili berangkat haji. "Becak ini satu-satunya kendaraan yang saya miliki. Bahkan, persiapan pemberangkatan haji seperti mengikuti manasik, dan lainnya saya memakai bencak ini," tuturnya.
"Alhamdulillah hari ini saya mau berangkat bersama jemaah haji lainnya," ujarnya dengan mata berbinar.
Sayang, Holili tak bisa menunaikan haji bersama istri tercintanya, Bisideh. Sebab, istrinya telah meninggal pada 2019 silam.
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
Ia sempat menawarkan uang tabungan istrinya kepada kedua anaknya, untuk menghajikan almarhum ibunya. Namun kedua anaknya tidak mau.
"Uang tabungan almarhum tetap ada, dan akan saya pergunakan untuk haji badal, karena kalau haji badal harus bayar ke orang lain," tukasnya. (tam/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News