TUBAN, BANGSAONLINE.com - Insiden tertembaknya putra kedua ulama kondang KH Arrazy Hasyim atau Buya Arrazy tak berbuntut panjang. Pasalnya, pihak keluarga telah menerima insiden itu sebagai musibah dan mengikhlaskan kepergian Hushaim Shah Wali Arrazy yang masih berusia 3 tahun tersebut.
"Pihak keluarga (Buya Arrazy) kemarin sudah mengikhlaskan dan menerima kejadian itu sebagai musibah," ujar Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Kamis (23/6/2022).
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
Selain menerima dengan ikhlas, pihak keluarga juga tidak memperpanjang permasalahan itu ke ranah hukum. Sebab, keluarga menilai insiden itu sebagai kecelakaan sehingga tidak perlu dilaporkan ke kepolisian. Hal itu dibuktikan dengan surat pernyataan pihak keluarga yang ditujukan ke Polres Tuban.
"Keluarga juga telah menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan dan tidak akan melanjutkan perkara ke Polres Tuban, karena terjadinya peristiwa itu di wilayah hukum Polres Tuban," terangnya.
Lebih lanjut AKP Gananta menuturkan bahwa pasca peristiwa itu, anggota polisi berinisial M yang merupakan pengawal Buya Arrazy sekaligus pemilik dari senjata api (senpi) jenis Glock tersebut langsung dibawa ke satuannya di Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Gelar FGD Bersama Polres, Kemenag Tuban Serukan Pilkada Damai Tanpa Hoaks dan Politik Identitas
"Usai peristiwa itu, M langsung dibawa ke satuannya di Mabes Polri," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, putra kedua Buya Arrazy meninggal dunia akibat tertembak senpi milik pengawal ayahnya saat berkunjung ke rumah neneknya di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban pada Rabu, 22 Juni 2022 kemarin.
Saat itu, M sedang menjalankan ibadah Salat Dzuhur di musala yang tak jauh dari rumah mertua Buya Arrazy. Kemudian, selang beberapa saat terdengar suara tembakan dari dalam rumah mertua Buya Arrazy.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Setelah dicek, putra kedua Buya Arrazy tersebut sudah dalam kondisi meninggal dunia setelah tertembak senpi di bagian dagu yang diduga dilakukan oleh kakak kandungnya berinisial H yang masih berusia 5 tahun.
Putra kedua Buya Arrazy yang mengalami luka parah pada bagian dagu tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tidak tertolong. Selanjutnya, jenazah kemudian di makamkan di pemakaman umum Desa Palang, Tuban. (gun/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News