MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Pemandangan di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur berbeda dengan hari-hari biasanya. Pesantren yang didirikan dan diasuh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim itu hari ini berubah menjadi area jagal sapi dan kambing.
Pesantren Amanatul Ummah memang banyak menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1443 H ini. Bahkan, menurut Kiai Asep, dua pesantren Amanatul Ummah, baik di Surabaya maupun Pacet Mojokerto, sama-sama menyembelih hewan kurban dalam jumlah besar.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Berapa jumlahnya semua? “Sapinya 44 ekor, sedangnya kambingnya 250 ekor,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com, Ahad (10/7/2022).
Hewan kurban itu disembelih di beberapa tempat. Antara lain di Kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) dan juga di PP Amanatul Ummah yang beralamat di Kembang Belor Pacet Mojokerto.
Rochmad Aris, wartawan BANGSAONLINE.com di Mojokerto melaporkan bahwa untuk penyembelihan sapi ditempatkan di pondok atas, sedang kambing disembelih di kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC).
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: mma/bangsaonline.com)
Namun ada juga hewan kurban Amanatul Ummah yang disembelih di beberapa desa.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
“Jadi ada yang disembelih di desa masing-masing,” kata Kiai Asep.
Lalu siapa saja yang mendapat jatah daging kambing PP Amanatul Ummah? Menurut Kiai Asep, desa di sekitar pondok merata. Mereka semua mendapat bagian. Bahkan sebagian hewan kurban dari Amanatul Ummah langsung disembelih di desa-desa tersebut.
Menurut Kiai Asep, selain ke warga sekitar pondok, Amanatul Ummah juga membagikan hewan kurban ke organisasi Nahdlatul Ulama dan banomnya. “PCNU kita kasih sapi. Begitu juga Muslimat NU,” tutur Kiai Asep yang putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Kiai Asep juga menjelaskan bahwa daging kambing dan sapi itu juga didistribusikan ke Korcam-Korcam atau kordinator kecamatan. “Kita bagikan juga ke semua Korcam,” kata Kiai Asep yang dikenal sebagai kiai miliarder tapi dermawan.
Kiai Asep menuturkan bahwa untuk penyembelihan kambing dilakukan para ustadz Amanatul Ummah. “Tapi kalau sapi ya mengundang tukang jagal,” katanya.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
Menurut Kiai Asep, semua hewan kurban itu berasal dari keluarga Kiai Asep dan Pesantren Amanatul Ummah. Artinya, bukan hasil menampung hewan kurban dari masyarakat lalu didistribusikan.
“Ya, dari saya, anak-anak dan Pesantren Amanatul Ummah,” tegas Kiai Asep.
Kiai Asep memang terkenal sebagai kiai loman, dermawan dan punya komitmen sosial tinggi. Ulama asal Leuwimunding Majalengka Jawa Barat itu tiap hari bersedekah. Setiap orang yang datang selalu diberi uang. “Jangan sampai tidak memberi, walau sedikit,” kata Kiai Asep suatu ketika.
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
Alasannya, selain untuk membantu orang yang butuh juga karena Hadits Nabi menyebutkan bahwa sedekah itu tidak mengurangi harta kita, sebaliknya justru menambah rezeki kita.
“Asal kita pas,” katanya. Maksudnya, asal kita yakin betul tentang kekuasaan dan kemurahan Allah SWT.
Bahkan pada Ramadan lalu Kiai Asep dan keluarganya menghabiskan Rp 8 miliar lebih untuk zakat dan sedekah. (mma)
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News