Petrokmia Gresik Sukses Uji Coba Pemupukan Tanaman Padi dengan Drone

Petrokmia Gresik Sukses Uji Coba Pemupukan Tanaman Padi dengan Drone Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, dan Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya secara bergantian mengisi pupuk dalam tabung ukuran sekitar 25 liter di mesin drone sebelum diterbangkan. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik melakukan uji coba dengan mesin produksi dari .

Kegiatan dikemas dalam Petro Agri Talk di lahan kebun percobaan (buncob) milik Petrokimia Gresik, Jalan Tri Dharma, Kecamatan Kebomas, Kamis (14/7/2022).

Baca Juga: Luncurkan Program GEMA, Pj Gubernur Jatim Dorong Inovasi Pengembangan Tembakau, Kopi, dan Kakao

Dalam uji coba itu, Petrokimia Gresik menerbangkan mesin ukuran cukup besar berisi produk pupuk NKP dan Phonska.

Direktur Utama (Dirut) Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo secara bergantian dengan Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya secara bergantian mengisi pupuk dalam tabung ukuran sekitar 25 liter ke mesin .

Kemudian, operator menerbangkan di atas areal tanaman padi di kebun percobaan Petrokimia Gresik. Mesin itu digerakkan untuk melakukan pemupukan dari udara. Keluarlah butiran-butiran pupuk dari mesin jatuh ke areal padi dengan merata.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Dwi Satriyo Annurogo menyatakan, mesin yang didatangkan dari NAC Drone dari Thailand tersebut sebagai langkah untuk mengikuti perkembangan teknologi yang begitu pesat untuk mengembangkan .

"Jadi, teknologi pemupukan tanaman dengan tak hanya berupa pupuk cair, tapi juga padat," ucapnya.

"Hal ini sebagai langkah kami untuk mengembangkan di Indonesia," imbuhnya.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Menurutnya, di Indonesia saat ini semakin maju. Minat masyarakat untuk menekuni sektor terus tumbuh. Buktinya, sudah 3 tahun belakangan Indonesia sudah tidak lagi impor beras dari luar negeri, karena kebutuhan sudah bisa dipenuhi dari dalam negeri.

"Sudah 3 tahun ini Indonesia tak impor beras. Ini menunjukan bahwa sektor makin diminati," tegasnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa angka angkatan kerja dari kalangan milenial (muda) yang terjun sebagai pekerja di sektor terus meningkat.

Baca Juga: Di AIGIS 2024, Petrokimia Gresik Raih Apresiasi Industri Hijau dari Menperin

"Jika sebelumnya, angkatan kerja kalangan milenial 18,34 persen, sekarang menjadi 20,62 persen," ungkapnya.

Karena itu, untuk mengembangkan sektor di era melenial ini adalah dengan dukungan digitalisasi.

"Anak muda kita kan senang digitalisasi. Nah, mesin untuk pemupukan tanaman itu bagian dari dukungan digitalisasi," paparnya.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Dukung Program Closed Loop Kemenko Perekonomian

Lebih jauh, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan, bahwa mesin untuk pemupukan tersebut selain bisa efisiensi biaya, juga waktu. "Jadi, satu mesin bisa lakukan pemupukan 40-60 hektare dalam jangka waktu beberapa jam," terangnya.

Untuk mesin , uji coba pemupukan menggunakan mesin baru dilakukan di kebun percobaan Petrokimia Gresik. "Nanti ke depan akan kami lakukan di lahan riil ()," tegasnya.

Ia mengajak agar sektor dikelola dengan baik. Petrokimia Gresik sebagai perusahaan pupuk siap membantu dan melakukan pendampingan agar produktivitas meningkat, kesejahteraan naik, serta nilai tukar naik.

Baca Juga: Program Kartini Tani, Cara Petrokimia Gresik Dukung Pertanian Berkelanjutan

"Makanya, pada Agri Talk ini kita perlu didiskusikan untuk kemajuan di Indonesia," tutupnya.

Sementara itu, Hermawan Kartajaya menyatakan, Tim (PI) sudah ke Thailand untuk melihat langsung mesin untuk pemupukan . "Ini bagus untuk diterapkan di Indinesia. Makanya, harus disiapkan SDMnya. Dilakukan pelatihan, dan sertifikasi," katanya.

Menurutnya, mesin untuk bsa membantu kesejahteraan petani, dan memajukan di Indonesia.

Baca Juga: Dirut Pupuk Indonesia Resmikan Petrokimia Agro Tech Center dan Pabrik Phonska Cair

"Saya dan Pak Dirut (Dwi Satriyo) sudah sowan ke Pak Wagub (Emil Elestianto Dardak) soal itu. Beliaunya merestui," terangnya.

"Ini bagian dari upaya kami untuk menjadikan PI grup maju dan terbesar," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO