SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Memanfaatkan masa perkembangan digital, 60 peserta program Cinta Budaya dan Tanah Air Brangwetan diajari membuat konten di media sosial (medsos) oleh Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas). Acara ini diselenggarakan di Trawas, Mojokerto, Rabu (27/07/2022).
Puluhan peserta yang ikut memeriahkan workshop bertajuk 'Membuat Media Kampanye Toleransi Melalui Media Sosial' itu terdiri dari sejumlah guru dan siswa SMP dan SMA, serta organisasi kepemudaan.
Baca Juga: KPU Sidoarjo Ajak Media Beri Edukasi dan Dorong Partisipasi dalam Pilkada Serentak
"Kali ini ayo, belajar membuat bagaimana konten supaya menarik," ujar Ketua Forwas, Taufik, saat mengisi workshop.
Dalam paparannya, Taufik juga menekankan pentingnya toleransi antarsesama dalam bermedsos. "Baiknya, medsos kampanye bisa diisi video, foto, dan jangan lupa caption menarik di medsos instansi, lembaga, atau akun pribadi yang teman-teman miliki," tuturnya.
Menurut dia, medsos yang menarik adalah yang memiliki konten yang terkonsep. "Teman-teman peserta harus bisa menyusun konsepnya dulu. Agar seusai dengan sasaran kampanye yang dituju," ujarnya.
Baca Juga: Program Sekolah Toleransi: Inspirasi Baru untuk Masa Depan Kota Delta
"Selain produk video, foto, dan caption, jika memodifikasi isian konten dapat menampilkan narasumbernya. Wawancaranya ditampilkan di sela video," imbuhnya.
Terkait dengan alat yang akan digunakan membuat produk konten, Taufik tak menyarankan spesifikasi alat tertentu. Tapi, diharapkan peserta mengenal alat-alat terlebih dahulu. Terutama terkait kelebihan dan kekurangannya. Sehingga, peserta dapat memanfaatkan alat yang dimiliki dengan baik dan maksimal.
"Terkait model konten produk video, teman-teman bisa mengawalinya dengan "ATM", yaitu, amati, tiru, dan modifikasi sesuai konsepnya. Dan jangan lupa, tetep bikin konten, selalu belajar terus, dan evaluasi kemasannya. Karena konten bagus itu, harus selalu bikin konten," kata Taufik yang juga sebagai Jurnalis Surya itu.
Baca Juga: Gedung Balai Wartawan Sidoarjo Dirusak Orang tak Dikenal, Kaca Jendela Dilempar Batu
Di acara gayeng itu, Taufik membuka sesi tanya-jawab yang disambut antusias peserta. Salah satu peserta, Debora Cindy Audylia, menanyakan tentang tahapan pembuatan konsep konten.
"Tapi, bagaimana untuk langkah berikutnya, Pak? Tentang pemilihan platform medsos agar konten itu banyak menarik pengunjung dan pengikutnya," tanya Debora.
"Apa saja, yang penting produknya baik dan tentu menarik. Jika ingin mudah hype, bikin konten yang banyak diminati yang menjadi sasaran kampanye," jawab Taufik.
Baca Juga: Meriahnya Festival Tolerasi 2024 di Sidoarjo
Sebelum menutup acara, Taufik juga menantang peserta untuk membuat video konten baik, tentang kampanye toleransi.
"Dengan ini, secara tidak langsung kita langsung praktik. Bergerak buat konten. Baiknya, minimal akan ada puluhan konten video yang dikampanyekan. Dan minimal banyak calon dan pengikut terkampanyekan dengan konten-konten positif toleransi. Begitulah kekuatan medsos," pungkasnya. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News