GRESIK, BANGSAONLINE.com - Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77, Dhilaal Berkat Rohmat Alloh atau Dhibra, salah satu organisasi di Lingkungan Organisasi Shiddiqiyyah, kembali membangun rumah layak huni bagi warga fakir miskin.
Kali ini, program bernama 'Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah' dibangun di Desa Karangrejo, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Adalah Imba'ur Rohmah, warga Desa Karangrejo, yang beruntung mendapatkan program rumah syukur dari Shiddiqiyyah.
Baca Juga: Eks Kades Sekapuk Gresik Penggagas 'Desa Miliarder' Ditetapkan Tersangka Dugaan Penggelapan Aset
Ketua Dhibra Perwakilan Daerah Gresik, Priono, mengatakan rumah syukur ini adalah program rutinan tiap tahun dalam rangka mensyukuri nikmat Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Di Gresik, program ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2008.
"Setiap tahun sekali. Jadi dari 2008, 2013, sampai sekarang, sudah lebih dari 10 rumah syukur layak huni (di Kabupaten Gresik) yang kami bangun. Sebelumnya pernah di Balongpanggang, Panceng, Menganti," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (31/7/2022).
Sedangkan secara nasional, total sudah 128 rumah layak huni yang dibangun oleh Shiddiqiyyah, sejak tahun 2008.
Baca Juga: Dibangun Selama 30 Hari, Rumah Syukur Persembahan Opshid Ngawi Diserahkan ke Penerima
(Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah di Desa Karangrejo, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, yang sedang dalam proses pembangunan)
Untuk rumah yang dibangun, lanjut Priono, seluas 72 meter persegi terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, serta dapur. Sementara biaya pembangunan ditentukan sebesar Rp65 juta yang berasal dari swadaya warga Shiddiqiyyah. "Pekerjanya kita koordinir dari tiap-tiap kecamatan. Jadi proses pembangunan dilaksanakan oleh relawan Shiddiqiyyah," katanya.
Lebih jauh, Priono menjelaskan mekanisme penentuan penerima program rumah syukur layak huni. Yakni, yang utama adalah warga tersebut masuk kategori fakir miskin dan rumahnya dalam kondisi tidak layak huni. Kemudian, tanah yang akan dibangun rumah layak huni juga harus milik sendiri.
Baca Juga: Pemuda Shiddiqiyyah Bangun Rumah Syukur Layak Huni untuk Warga Ngawi
"Jadi ada beberapa step sebelum dilaksanakannya pembangunan. Dan, penerima bantuan rumah layak huni tidak harus warga Shiddiqiyyah," katanya.
Sementara Imba'ur Rohmah, sangat bersyukur bisa mendapatkan bantuan rumah layak huni dari Shiddiqiyyah. Apalagi, selama ini dia memang belum memiliki rumah. "Selama ini menetap di rumah orang tua saya," katanya.
(Imba'ur Rohmah, penerima bantuan rumah layak huni)
Baca Juga: Sumber Dlopo, Riwayatmu Kini
Ia berharap, nantinya rumah tersebut bisa menjadi magnet bagi warga yang lain untuk ikut serta melestarikan Shiddiqiyyah. "Terima kasih kepada Shiddiqiyyah, semoga Shiddiqiyyah tetap jaya dan lestari," harapnya.
Sedangkan M. Basuni, Ketua Panitia Pembangunan Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah, mengatakan pembangunan ditargetkan selesai saat peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus, sekaligus prosesi peresmian dan penyerahan.
"Sekarang pembangunan sudah 40 hari. Jadi nanti diserahterimakan pas hari kemerdekaan," terangnya.
Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-95, Opshid FKYME DPD Madiun Serahkan Rumah Syukur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News