KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sedikitnya 500 orang dari puluhan komunitas relawan kebencanaan dan pecinta alam di Kabupaten Kediri dan sekitarnya, berencana menggelar jambore mitigasi dan lintas alam di Kawasan Gunung Wilis.
Jambore mitigasi dan lintas alam yang diinisiasi Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kediri dan relawan pecinta alam tersebut akan digelar pada tanggal 11 -12 September 2022, di Perkebunan Secang Sukosewu Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Minta Petani Lereng Gunung Wilis Hasilkan Komoditas Kopi Berkualitas
Ketua FPRB Kabupaten Kediri dr. Ari Purnomo Adi menjelaskan, tim panitia sudah mulai bekerja mempersiapkan segala keperluan acara tersebut sejak beberapa hari lalu. Seperti mengecek lokasi jambore dan rute yang akan dilalui saat lintas alam nanti.
"Persiapan ini dilakukan agar saat pelaksanaan kegiatan nanti bisa berjalan lancar, aman, dan sukses," katanya, Jumat (5/8/2022).
Menurut Ari, para peserta jambore akan diberi pelatihan tentang mitigasi, seperti yang tertuang dalam UU No 24 Tahun 2007 Bab I Pasal 1 angka 9. Dalam pasal itu, dijelaskan mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Baca Juga: Samsul RWJ dan Puluhan Pengusaha Sound Horeg Deklarasi Dukung Dhito-Dewi
"Salah satu mitigasi bencana yang dilakukan adalah gerakan menanam pohon. Karena dengan menanam pohon, maka kami sudah turut membantu mengurangi dampak pemanasan global, menambah sumber oksigen di bumi, menyimpan air dalam tanah, menyerap polusi udara, mencegah banjir, dan juga mencegah erosi terutama di lereng Gunung Wilis," terangnya.
Acara jambore mitigasi dan lintas alam ini sekaligus untuk membangun dan memperkuat jejaring relawan peduli lingkungan dan kebencanaan di Selingkar Wilis. Terutama di 5 kecamatan yang ada di lereng Gunung Wilis, mulai dari Tarokan, Grogol, Banyakan, Semen, dan Mojo.
"Kegiatan yang akan kami gelar tersebut merupakan komitmen para relawan kebencanaan dan pecinta alam untuk menjaga alam sebagai bagian dari mitigasi bencana," tutup pria gondrong yang juga Koordinator Aliansi Relawan Peduli Lingkungan (ARPL) Kediri itu. (uji/rev)
Baca Juga: Situs Ndalem Pojok Gelar Diskusi di Hari Sumpah Pemuda 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News