Bangkitkan Tradisi Keilmuan Berbasis Kitab Kuning, Kiai Jaiz Galakkan Ngaji Hadits Bukhari dan Ihya

Bangkitkan Tradisi Keilmuan Berbasis Kitab Kuning, Kiai Jaiz Galakkan Ngaji Hadits Bukhari dan Ihya KH Moh Jaiz Badri Masduki saat mememberikan pengajina Kitan Shahih Bukhari dan Ihya Ulumiddin di Pondok Pesantren Badrul Islam, Peleyan Panarukan, Situbondo, Ahad (21/08/2022). Foto: Syaiful Bahri/BANGSAONLINE.com

“Mengaji harus dilakukan sepanjang masa hingga mati. Mengaji memegang fulpen itu adalah sepanjang hidup, ma’al mihbrah ilal maqbarah, long life education,” kata Kiai Jaiz.

Mengapa yang dikaji Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Ihya Ulumiddin ?.. Kyai Jaiz menjelaskan alasan kedua kitab itu sangat penting bagi ummat Islam. Menurut dia, Shahih Bukhari adalah sumber utama yang paling terpercaya setelah Al-Qur’an, sedangkan kitab Ihya Ulumuddin sesuai namanya menghidupkan.

Oleh karena itu penting untuk menghidupkan keilmuan dan tradisi keilmuan pada masyarakat muslim saat ini.

“Kitab Shahih Bukhari itu kitab Hadits yang paling terjamin validitas atau keshahihannya dan paling akurat periwayatannya. Sebagaimana dawuh Kiai Maimun Zubair, suatu tempat akan menyemburkan keberkahan jika ditempati pengajian kitab Shahih Bukhari karena lebih 7000 hadits didalamnya keluar dari lisan Nabi Muhammad SAW,” jelas Kiai Jaiz.

Ia kemudian mengungkap keutamaan Kitab Ihya Ulumiddin. “Kitab Ihya ulumuddin itu kitab yang sangat penting, tidak ada para wali dan para ulama papan atas yang tidak mengaji kitab Ihya Ulumuddin. Karenanya kita berharap keberkahannya disampimg juga vitamin-vitamin keilmuan yang disampaikan Imam Al Ghazali,” ungkapnya.

Kiai Ahmad Zahri dari Kecamatan Panji dan Kiai Sewali dari Kecamatan Kota merasa senang dengan

diadakannya pengajian 2 kitab itu. “Selain karena menambah ilmu juga menjaga niatan dan komitmen diri untuk terus belajar walau sudah berumur tua. “Saya berniat untuk terus mengaji hingga akhir hayat,” cetus kiai Zahri dan Kiai Sewali.

Begitu juga Kiai Abdul Halim, pengasuh Ponpes Nurul Hikmah dari Desa Tenggir Kecamatan Panji merasa sangat senang hadir yang kedua kalinya dalam Pengajian ini. Ia mengaku mendapatkan wasilah sanad Kitab Hadits Shahih Bukhari dari jalur yang tepat.

Kiai Halim yang sering berdakwah d kepulauan Madura ini, berujar “Saya merasa bersyukur mendapatkan jalur sanad yang tepat dalam kitab Hadits Shahih Bukhari. Saya merasa lebih yakin dan percaya diri’’

Pengajian kitab Sahhih Bukhari dan Ihya Ulumuddin asuhan Kiai Moh Jaiz Badri Masduki ini menjadi

bagian dari banyaknya pengajian pangajian kitab kuning yang bertebaran di wilayah Situbondo. Yang pasti, pengajian ini akan memberikan spirit keilmuan dan kebangkitan di masyarakat. (Syaiful Bahri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO