SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bulan Mei dunia pendidikan peringati 2 agenda besar. Hari Pendidikan Nasional (2/5) dan Hari Buku Nasional (17/5). Untuk itu, mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) membuat human tape sebagai bentuk campaign peringati 2 hari penting tersebut.
Ide awal pemilihan bentuk human tape sebagai bentuk campaign gemar membaca untuk peringari Hari Buku Nasional adalah ketika melihat dunia maya seniman Jerman membuat human tape yang dilempar ke sungai sebagai bentuk eksploitasi diri dari karya seninya. Bentuknya mirip dengan seperti manusia. Lekuk tubuh, ukuran, serta gerakan menyerupai tingkah manusia, namun kelebihannya human tape ini transparan.
Baca Juga: Beri Kuliah Umum di Ubaya, Gubernur Khofifah Berbagi Resep Menjaga Kebhinekaan
“Dari ide awal saya dan teman teman memanfaatkan bulan Mei untuk mengajak mahasiswa di Ubaya untuk lebih sadar pentingnya membaca buku,” ungkap Febrian Ramadhan sebagai leader project, Rabu (29/4).
Alasan kedua human tape yang belum pernah ada di Kota Surabaya ini adalah sebagai bentuk ambience media dalam kampus karena produk ini sebagai bentuk praktek dari mata kuliah advertising dengan menggunakan pendekatan through the line dengan bentuk tiga dimensi.
Febrian menuturkan, secara teknis pembuatan human tape tidak terlalu sulit. Peralatan yang digunakan isolasi/lakban berukuran 5 cm berwarna bening, gunting, kawat. Model menggunakan pakaian yang ketat kemudian dibalut isolasi sepanjang 15 cm hingga menutupi seluruh bagian tubuh. Proses pembalutan dimulai dari kaki sampai ke kepala.
Baca Juga: Guru-Guru PAUD di Mojokerto Ikuti TOT Pra-Literasi
“Pose model disesuaikan dengan kebutuhan bentuk campaignnya. Setelah semua tubuh tertutup isolasi, balutan digunting di sisi samping tubuh supaya mempermudah penyambungan. Setelah digunting samapi model bisa keluar di balutan isolasi, human tape kembali disambung rapi dengan ditambah penegak kawat sampai berbentuk kayaknya manusai yang sedang melakukan aktifitas,” papar dia.
Pada campaign kali ini, Febrian bersama 15 mahasiswa Fakultas Industri Kreatif lainnya membuat 5 buah human tape. Setiap satu buah human tape membutuhkan 3 buah isolasi ukuran 5 cm. “Kami sengaja membuatnya tetap bening karena kami berpikir bening ini adalah wwarna yang tak terbatasi. Kami menganalogikan dengan membaca buku yang bisa dilakukan dimana saja kapan saja tak terbatasi keadaan dan fisik kita,” tambah mahasiwa FIK angkatan 2012.
Guguh Sujatmiko, ST MDs selaku penanggung jawab berharap, Human Tape Art ini dapat memperlihatkan ada bentuk media lain untuk mengkampanyekan sesuatu. “Human tape yang seolah-olah memiliki bentuk seperti manusia dan melakukan aktivitas membaca atau aktivitas yang gerakannya itu memang seperti gerakan manusia, sehingga orang yang melihatnya itu akan selalu ingat dengan pesannya yang disampaikan itu,” tutur Guguh.
Baca Juga: Gandeng Ubaya, Pemkot Surabaya Siapkan 104 Beasiswa Ubaya Plus Jaminan Pekerjaan
Campaign human tape ini akan didisplay selama 1 minggu di Kanti Keluwih kemudian akan dipindahkan ke perpustakaan selama 1 minggu pula. “Kami memilih lokasi yang mobilitas mahasiswa cukup tinggi. Human tape juga turut meriahkan acaratahunan Fakultas Industri Kreatif bernama PaRTy di Grand City Mall besok (26/5/15),” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News