SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Timur, Fauzi Priambodo, menyebut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak pada UMKM. Menurut dia, para pelaku UMKM sudah terpukul selama pandemi Covid-19.
"Saat Covid-19 sudah melandai, sektor UMKM dengan susah payah berusaha untuk survive kembali. Namun, ketika harga BBM naik, kekuatan UMKM tinggal kekuatan terakhir. Sulit hidup kembali tanpa dukungan pemerintah," ujarnya, Rabu (07/09/2022).
Baca Juga: Warga Mulyorejo Digegerkan Janda Bersimbah Darah, Diduga Hendak Bunuh Diri
Ia mengungkapkan pengalamannya sejak 2018, yakni membuat program NUconomics dan di dalamnya ada pendampingan, pelatihan, marketing, teknologi, digitalisasi, dan monitoring serta evaluasi. Dalam perjalanan, pihaknya melakukan pendampingan UMKM dan sebelum pandemi, para pelaku UMKM sudah mengeluhkan pendapatan mereka, apalagi pascakenaikan harga BBM.
Padahal, lanjut Fauzi, UMKM merupakan pilar yang menjadi penopang perekonomian bangsa. Ia lantas mengutip data Bank Dunia dan disebutkan, hampir 64 persen tenaga kerja diserap UMKM karena pabrik-pabrik besar telah melaksanakan mesinisasi (menggunakan mesin).
"UMKM punya peran penting pada negara, karena tingginya serapan tenaga kerja di sektor UMKM. Kalau UMKM terpukul, tentu berdampak pada perekonomian nasional," tuturnya.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Kader muda NU ini menjelaskan, kenaikan harga BBM bersifat multiplier effect, dampak ekonominya langsung. Karena itu, seharusnya kebijakan menaikan BBM adalah keputusan paling akhir, setelah subsidi lainnya tidak bisa diambil.
Pemerintah diharapkan menahan diri dulu untuk membangun infrastruktur, seperti jalan tol. Karena dampaknya jangka panjang, dinikmatinya pun jangka panjang, sedangkan BBM langsung terasa dampaknya.
"Saya berharap tidak ada lagi kebijakan pengurangan subsidi BBM, karena dampaknya langsung dan terasa bagi pelaku UMKM. Saya kira masih ada opsi-opsi lain selain pengurangan atau pencabutan subsidi BBM," pungkasnya. (mdr/mar)
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News