Ketua Dekesda, Ali Aspandi, mengatakan bahwa FSMP 2022 digelar untuk mengenang dan mengabadikan tokoh seniman asal Sidoarjo, Munali Patah, yang menciptakan Tari Remo, yang tidak hanya dikenal di Sidoarjo, namun dikenal di Jawa Timur dan nasional.
Ali menambahkan, FSMP 2022 juga untuk mewujudkan Kabupaten Sidoarjo sebagai Kota Budaya. Pihaknya ingin Kabupaten Sidoarjo menjadi Kota Budaya.
Ia menganggap, Sidoarjo layak menjadi Kota Budaya, seperti halnya Jogjakarta. Karena secara tipikal budaya dan historis, Sidoarjo memiliki kesamaan dengan Jogjakarta.
Namun, kata Ali Aspandi, untuk menjadikan Kabupaten Sidoarjo sebagai Kota Budaya diperlukan dukungan semua pihak. Bukan hanya dari Dekesda saja, melainkan juga dukungan stakeholder Kabupaten Sidoarjo.
"Mari bersama-sama mewujudkan Sidoarjo sebagai Kota Budaya," ajak Ali Aspandi.
FSMP 2022 digelar selama seminggu, sejak Minggu (4/9) lalu di dua lokasi, di Dekesda Art Center dan halaman MPP Sidoarjo. Selama seminggu beragam pertunjukan kesenian digelar, yakni tari cross culture, banjari, remo Munali Patah, ludruk, karawitan, jaranan, musikalisasi puisi, musik patrol, orasi kebudayaan, orkestra biola, teater, bazar buku, seni instalasi, dan beberapa pertunjukan seni lain. (sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News