MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Riskatul Hasanah selalu optimis dalam proses perjalanan kiprahnya di dunia pendidikan, dalam menjalani perannya sebagai mahasiswa. Hasilnya, ia lulus Sarjana Strata 1 (S1) dari Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) dalam waktu 3,5 tahun dengan meraih IPK 3,65, serta berhasil menorehkan berbagai prestasi di bidang akademik.
Wanita berperawakan kecil asal Jember, Jawa Timur yang akrab disapa Riska itu pun terpilih menjadi wisudawati terbaik Program Sarjana S1 Prodi Manajemen Pendidikan Islam pada Wisuda Lulusan Gelombang lll Tahun Akademik 2021/2022. Riska diwisuda di Gedung Aula Kampus Institut Pesantren KH Abdul Chalim Jl. Bendungan Jati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (11/9/2022) lalu.
Baca Juga: Pj Gubernur Jawa Timur Apresiasi Konstribusi Pendidikan Universitas KH Abd Chalim
"Saya bersyukur kepada Allah SWT. Pertama, tentu senang dan sangat bangga. Semoga hasil ini bisa mengapresiasi diri sendiri karena sudah bisa melewati ujian pendidikan kuliah selama 4 tahun sekarang ini. Tantangan dan bahkan badai selama saya melakukan proses perkuliahan ke depannya bisa lebih baik lagi dalam meningkatkan prestasi dalam dunia pendidikan," harap Riskatul Hasanah di Gedung Tarbiyah IKHAC, Senin (12/9/2022) siang.
Dalam proses prestasinya di beberapa tahun terakhir, ada banyak pencapaian prestasi yang pernah ia raih. Di antaranya perlombaan School Plan tingkat kampus Prodi MPI mendapat juara 1 kategori Mahasiswa Berprestasi 2021, pada tahun 2022 perlombaan School Plan lintas kampus mendapat juara harapan.
Selain itu, secara prestasi ke organisasian, ia juga menyandang sebagai mandat pengurusan istimewa yakni ketua PKPT IPPNU pada tahun 2020/2021, menjadi salah satu orang yang aktif di organisasi JQH 2020, penyaji di berbagai organisasi intern Institut Pesantren KH Abdul Chalim Selain itu, ia pernah terpilih menjadi ketua Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Cabang Mojokerto, Jawa Timur 2021.
Baca Juga: IKHAC Bertransformasi Jadi Universitas, Wisuda ke-4 Dihadiri Bintang-Bintang Al Azhar Mesir
"Tapi, untuk mencapai prestasi tidak mungkin hanya mengasah kemampuan di internal saja. Melainkan harus mengasah kamampuan di lingkup eksternal," ujar Riska.
Memiliki banyak aktivitas di luar perkuliahan, ia lalu menggunakan manjemen waktu dalam proses pendidikan di IKHAC untuk menentukan prioritasnya. Meski demikian, ia merasa bahwa kegiatan perkuliahan tetap menjadi nomor satu. Ia ingin memperkuat keilmuannya dulu sebelum mengaplikasikannya dalam berbagai kegiatan yang sesungguhnya.
"Dengan sungguh-sungguh aktif dalam mencapai berbagai kegiatan ekstrakurikuler di kampus insya Allah pengalaman semakin luas ilmu yang didapat," ungkapnya.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Resmikan Asrama Mahasiswa Luar Negeri Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto
Saat ini, Riskatul Hasanah tercatat sebagai mahasiswa terbaik di Prodi Manajemen Pendidikan Islam sekaligus menjadi seorang Sarjana Pendidikan Islam Tarbiyah IKHAC. Kuliah di bidang pendidikan, Riskatul berharap ingin menjadi salah seorang yang berguna bagi semua orang yang ada di sekitarnya, umumnya untuk masyarakat tempat tinggalnya. Terbukti kebiasaan yang ia lakukan yakni membantu teman-teman yang belum menuntaskan proposal skripsi yang ada di kampusnya.
Selain itu, ia ingin memperdalam ilmunya khususnya di bidang pengabdian di salah satu sekolah MI Al Azhar Desa Sumber Lesung, Kecamatan Ledok Ombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur untuk mengaplikasikan keilmuannya selama ia melaksanakan kuliah.
“Saya melihat bahwa pendidikan di Indonesia ini kan banyak yang membutuhkan jiwa-jiwa profesional dalam memberikan pengajararan kepada siswa-siswi di lembaga pendidikan. Menurut saya, pendidikan di Indonesia butuh orang-orang yang luar biasa, butuh orang-orang yang jenius sebagai salah satu nilai dalam pengabdian kepada negara,” ujar mahasiswa asal Jember ini.
Baca Juga: Berikut 5 Mahasiswa Terbaik di Pemilihan Yudisium Fakultas Tarbiyah IKHAC Mojokerto 2023
Ia pun berharap dapat menjadi lulusan yang membanggakan bagi MPI IKHAC, khususnya generasi setelahnya yang lebih besar IPK-nya. Serta dapat bermanfaat bagi sekitar, menjadi kebahagiaan tak ternilai baginya.
“Secara pribadi saya ingin berterima kasih kepada Bapak Sirojudin selaku Dosen Pembimbing dan sekaligus Kaprodi MPI IKHAC yang selalu memberikan motivasi dan tak hentinya mendukung sampe saya terpilih menjadi mahasiswa terbaik di MPI,” pungkasnya. (den/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News