IKHAC Bertransformasi Jadi Universitas, Wisuda ke-4 Dihadiri Bintang-Bintang Al Azhar Mesir

IKHAC Bertransformasi Jadi Universitas, Wisuda ke-4 Dihadiri Bintang-Bintang Al Azhar Mesir Syaikh Prof. Dr. dr Yusri Rosdi Sayyid Jabr saat menyampaikan orasi ilmiah pada dalam acara wisuda ke-4 sarjana dan pascasarjana Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet, Kabupaten Mojokerto, Ahad (3/9/2023). Foto: m mas'ud adnan/bangsaonline

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Cita-cita besar Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat pendidikan dan pusat peradaban Islam dunia tampaknya semakin menunjukkan titik terang. Institut Pesantren KH Abdul Chalim yang sejak lama menerima mahasiswa luar negeri kini bertransformasi menjadi Universitas KH Abdul Chalim (UAC).

Bahkan dalam acara wisuda ke-4 sarjana dan pascasarjana Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet, Kabupaten Mojokerto, Ahad (3/9/2023), Kiai Asep semakin mempertegas posisi perguruan tinggi yang didirikannya itu untuk menjadi universitas internasional.

Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu meresmikan Asrama Mahasiswa Luar Negeri yang terletak di lingkungan Kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC). Asrama yang terdiri dari dua lantai itu diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

“"Kampus ini telah menerima mahasiswa dari belasan negara lain, artinya ini akan menjadi sentra dari proses destinasi keilmuan dan diseminasi pedalaman kekuatan Indonesia untuk bisa menyampaikan pesan-pesan, terutama pesan Islam Rahmatan Lil Alamin bagi semua mahasiswa yang berasal dari berbagai negara," kata Gubernur Khofifah kepada wartawan usai menandatangani prasasti peresmian asrama mahasiswa itu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.meresmikan Asrama Mahasiswa Luar Negeri yang terletak di lingkungan Kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC), Ahad (3/9/2023). Tampak Kiai Asep Saifuddin Chalim menyaksikan penandanganan prasasti oleh Gubernur Khofifah. Foto: Aris/bangsaonline

Catatan BANGSAONLINE, selama ini Universitas KH Abdul Chalim telah menerima mahasiswa dari Afghanistan, Pakistan, Thailand, Malaysia, Sudan dan beberapa negara lain. Mereka umumnya mendapat beasiswa dari Universitas KH Abdul Chalim.

“Agar Indonesia tidak hanya terkenal sebagai negara atau bangsa pencari beasiswa, tapi juga pemberi beasiswa,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.

Obsesi Kiai Asep memang sangat tinggi. Putra KH Abdul Chalim, salah satu ulama pendiri NU ini, bertekad bahwa perguruan tinggi yang ia dirikan atas dasar cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia. Ia mau mendirikan pendidikan tinggi yang berskala internasional, sejajar dengan Universitas Al-Azhar di Mesir, Universitas Harvard di Amerika, Univresitas Sorbone di Prancis.

"Kami mengajarkan anak didik kami untuk menjadi pengusaha. Jadi setelah mereka lulus mereka bisa memberikan lapangan pekerjaan, tidak membebani orang lain. Selamat dan sukses untuk sarjana dan pascasarjana ke-4 Universitas KH. Abdul Chalim Mojokerto. Semoga ilmunya bisa bermanfaat dan jangan pernah lupakan jasa para dosen di Universitas KH. Abdul Chalim," kata Kiai Asep saat menyampaikan sambutan di depan para wisudawan yang berlangsung di dalam Masjid Kampus KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto.

Senat Terbuka dipimpin Rektor Universitas KH Abdul Chalim, Dr Mauhibur Rokhman (nomor 3 dari kiri). Foto: m mas'ud adnan/bangsaonline

Menurut Kiai Asep, kini Institut KH Abdul Chalim telah bertrasnfomrasi menjadi universitas. Maka banyak prodi baru di UAC. Diantaranya matematika, bahasa Inggris, dan lainnya.

“Kami akan membuka Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Karena pertanian kita belum menghasilkan produk pertanian yang baik,” kata Kiai Asep.

Menko Polhukam Prof Dr Mahfud MD juga menyampaikan sambutan. Tokoh NU asal Madura itu mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan civitas akademika UCA serta seluruh keluarga Pesantren Amanatul Ummah.

Menurut Mahfud MD, UAC yang berseiring dengan Pesantren Amanatul Ummah mampu sejarar dengan perguruan tinggi lain. Bahkan banyak alumni Pesantren Amanatul Ummah diterima di berbagai pergurun tinggi terkemuka.

“Teruslah membangun Indonesia dengan nafas kepesantrenan. Masa depan Indonesia akan lebih baik jika diberi nafas kepesantrenan” kata Mahfud MD dalam video yang diputar panita.

Bahkan, menurut Mahfud MD, jika Indonesia dibangun dengan nafas kepesantrenan, maka Indonesia akan menjadi negara seperti yang disebut Al-Quran, yaitu baldatun thoyyibatun warabbun ghafur.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO