Gandeng Dinas Pertanian, Mahasiswa KKN IKHAC Mojokerto Edukasi Petani soal Kompos Organik

Gandeng Dinas Pertanian, Mahasiswa KKN IKHAC Mojokerto Edukasi Petani soal Kompos Organik Mahasiswa KKN IKHAC Mojokerto usai mengedukasi petani soal kompos organik.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Kabupaten Mojokerto mengadakan edukasi pemanfaatan Pupuk organik di Balai Desa Tawangrejo Mojokerto. Selasa, (21/03/2023)

Sejumlah kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Pesantren KH Abdul Chalim () Mojokerto menggali potensi dan membedah berbagai dinamika problem terkait isu lingkungan yang berada di kawasan pertanian sebagai salahsatu program kegiatan utama dalam memaksimalkan pemanfaatan Sumber daya alam Desa.

Baca Juga: Pj Gubernur Jawa Timur Apresiasi Konstribusi Pendidikan Universitas KH Abd Chalim

Sebagai wujud Kepedulian mahasiswa Institut KH Abdul Chalim Mojokerto tersebut optimis bisa mewujudkan Desa Tawangrejo Untuk memanfatkan potensi masyarakat Desa sebagai pengolahan pupuk organik pasalnya pembelian pupuk anorganik yang dijual di toko relatif mahal.

Bersama BPP Kota Mojokerto Mapita SP, Kepala Desa Tawangrejo Dameri ikut memberikan edukasi kepada puluhan masyarakat Desa Tawangrejo di Balai Desa Tawangrejo Kabupaten Mojokerto.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Tawangrejo Mojokerto Dameri, saat memberikan sambutan penyuluhan pembuatan pengolahan Pupuk kompos

Baca Juga: Cek Ketersediaan Beras, Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Lakukan Pemantauan di Lapangan

"Saya ucapkan terimakasih kepada kelompok Mahasiswa KKN Institut Pesantren KH Abdul Chalim yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan melaksanakan kegiatan ini edukasi pupuk organik ini merupakan rogram pengelolaan yang sangat membantu bagi masyarakat Desa Tawangrejo mengingat sebagian besar masyarakat sini adalah petani" Ujarnya

Dameri juga menjelaskan program pupuk organik yang berada di Desa tersebut banyak mengandung manfaat, hal tersebut dalam pengolahan pupuk kompos sangat membantu masyarakat Desa Tawangrejo untuk mengurangi pembelian pupuk anorganik yang relatif mahal" terang Dameri Sapaan kepala Desa Tawangrejo

Sementara itu, BPP Mojokerto Mapita SP, menyampaikan kepada masyarakat untuk terus belajar dan menambah pengetahuan mengenai program-program pertanian pupuk desa.

Baca Juga: IKHAC Bertransformasi Jadi Universitas, Wisuda ke-4 Dihadiri Bintang-Bintang Al Azhar Mesir

"Sebagian besar ataupun seluruhnya terdiri bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan terbentuk padat yang telah mengandung dekomposisi untuk memasok hara tanaman dan mengandung unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman tersebut.

"Tujuan pengomposan pupuk organik ini Bisa dilakukan secara alami 3-4 bulan atau dipercepat dengan bakteri dekomposer 3-4 minggu. program tersebut sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian nya " tambah Mapita selaku Penyuluh Pertanian BPP Mojokerto

Sedangkan, Faizal Selaku Ketua pelaksana kegiatan menyampaikan harapannya melalui kegiatan pengolahan program pembuatan pupuk yang diselenggarakan bersama Dinas Pertanian BPP Mojokerto

Baca Juga: Gubernur Khofifah Resmikan Asrama Mahasiswa Luar Negeri Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto

"Semoga program dilaksanakannya penyuluhan pembuatan pupuk kompos ini bisa meminimalisir pembelian pupuk anorganik sebagaimana hasil penyusuran dilapangan Pada Kegiatan pertanian terhenti saat musim kemarau seperti jagung dan kacang hal tersebut mengingat harga pupuk anorganik yang mencapai 250.000 per saknya" Kata Faizal saat mewawancarai warga petani

"Mendukung secara penuh melalui program pengembangan sumber daya alam melalui BPP Mojokerto dan masyarakat Desa dalam peningkatan kualitas dan kesejahteraan pertanian untuk lebih kreatif dan masyarakat nya makmur," pungkasnya. (den/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO