PASURUAN, BANGSAONLINE.com - DPRD Kabupaten Pasuruan menggelar sidang paripurna dengan agenda pandangan umum (PU) fraksi atas pengantar nota keuangan P-APBD, Selasa (13/9/2022).
Dalam PU-nya, hampir seluruh fraksi menyoroti kerusakan pada infrastruktur di Kabupaten Pasuruan. Mulai dari kerusakan jalan, gedung sekolah, hingga lampu penerangan jalan umum (PJU). Menyikapi hal itu, dewan meminta pemerintah daerah setempat agar segera melakukan penanganan.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
"Anggaran di R-APBD yang disiapkan pada sektor belanja daerah sebesar Rp255 miliar hendaknya direncanakan dengan baik, bisa tepat sasaran, dan tepat waktu agar tidak menjadi silpa. Juga soal penanganan Jembatan Ngepek yang terdampak bencana dan sampai sekarang belum dibenahi," kata Juru Bicara Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Pasuruan, Sugianto.
(Sugianto, Jubir Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Pasuruan)
Sektor urusan wajib, di antaranya urusan pekerjaan umum dan penataan ruang, tak luput dari sorotan F-PDIP, di mana ada kenaikan Rp22,4 miliar. Pemkab diminta memprioritaskan penanganan pemeliharaan rutin.
Baca Juga: Warga Komplain Limbah PT Cargill, Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan Desak Pertanggungjawaban
"Lalu bidang pendidikan, masih banyak SD rusak yang belum dibenahi. Bidang kesehatan ada kenaikan cukup besar, Rp84 miliar, perlu kejelasan secara detail, serta beberapa urusan wajib lainnya," paparnya menambahkan.
Kritikan disampaikan oleh Fraksi Gerindra melalui juru bicaranya, Fauzi. Sejumlah masukan seperti penanganan lampu PJU di Kabupaten Pasuruan yang kurang maksimal, pupuk subsidi yang sulit didapat para petani imbas terbitnya Permentan No. 10/2022, serta dampak penyakit mulut dan kuku bagi peternak sapi.
"Apa langkah yang sudah dilakukan pemerintah dan apa yang akan dilakukan pemerintah untuk membantu peternak yang terdampak penyakit PMK, mohon dijelaskan. Persoalan juga para nelayan kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Dari 10 SPBU yang ditunjuk pemerintah, hanya satu yang mau melayani mereka, yang lain terkesan abai, dan tidak mau melayani BBM subsidi untuk nelayan, mohon dinas terkait untuk segera melakukan tindakan yang diperlukan," urai Fauzi.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
(Fauzi, Jubir Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Pasuruan)
"Lainnya terkait berapa km jalan kabupaten yang rusak, jumlah jembatan rusak baik ringan maupun berat, dan apa langkah yang sudah dilakukan oleh OPD terkait, yakni dinas pekerjaan umum dan bina konstruksi, belum ada penanganan yang maksimal. Mohon ini ada penjelasan dari dinas terkait," imbuhnya.
Sementara Fraksi Nasdem melalui Eko Suyono selaku juru bicara, menyoroti sektor pendidikan dinilai perlu perhatian khusus dari Pemkab Pasuruan.
Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas
"Dalam rancangan P-APBD yang pada intinya untuk kemajuan Kabupaten Pasuruan, di sektor pendidikan, kesejahteraan yang butuh sentuhan dari Pemkab Pasuruan baik di sektor bangunan dan insentif guru. Mereka memerlukan bantuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan," kata Eko.
"Karena Pasuruan adalah daerah santri, tentu perlu perhatian khusus agar kegamanan bisa baik. Yang lebih penting lagi membangun sistem yang baik dan transparan dalam penggunaan anggaran agar masyarakat mengetahui proses," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, mengatakan bahwa kerusakan infrastrukur sejatinya sudah menjadi prioritas. Hanya saja, pandemi Covid-19 selama dua tahun berpengaruh pada program prioritas seperti pembangunan.
Baca Juga: Asyik Main Judi Online, Penjaga Villa di Tretes Ditangkap Polsek Prigen
"Kita sudah membahas di KUA-PPAS dan KUPA perubahan bersama dengan dewan. Juga disepakati untuk pembangunan infrastruktur yang akan diprioritaskan, ada juga jalan-jalan kabupaten yang sudah dibangun dari PHJD, jalan akses wisata tapi tidak disebutkan," kata Irsyad. (bib/par/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News