Ia menyebut, Pemkab Sidoarjo melalui dinas perindustrian dan perdagangan sudah memberikan karpet merah kepada ratusan pelaku UMKM agar produknya menembus ekspor.
"Sekaran ini Disperindag menggandeng Export Center untuk membantu teman-teman pelaku UMKM agar lebih mudah salam menembus pasar global," ujarnya.
Pendampingan yang dilakukan Pemkab Sidoarjo selama kurun waktu 1,5 tahun ini, setidaknya hasilnya memuaskan. Dari target 1500 UMKM di 9 provinsi termasuk Jawa Timur yang diproyeksikan bisa menembus pasar ekspor, Sidoarjo berkontribusi sebanyak 300 UMKM.
"UMKM Sidoarjo paling banyak yang menembus ekspor. Jumlahnya ada 300 UMKM. Ini yang terus kami dorong agar jumlahnya naik terus," ucap Gus Muhdlor.
Menurut, Wakil Ketua Ikawati Jawa Timur, Yety Lamri, pihaknya memiliki peran penting untuk memberikan dukungan pengembangan dan pemasaran kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis UMKM saat ini. Ia berujar, gebyar pameran UMKM merupakan satu gerakan untuk mempromosikan produk-produk dalam negeri.
"Mengolah dan memanfaatkan barang-barang dengan kandungan 60% lokal serta mendorong penggunaan produk-produk untuk dipakai dan dikonsumsi sehari-hari, seperti makanan dan hasil industri kreatif," pungkasnya. (sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News