
Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
83. Wayas-aluunaka ‘an dzii alqarnayni qul sa-atluu ‘alaykum minhu dzikraan
BACA JUGA:
- Di Pantai Tempat Nabi Musa, Muhammad Bin Salman Bangun Pariwisata Terbesar di Timteng
- Tafsir Thaha 60-62: Dukun-Dukun di Lingkungan Fir’aun
- Dihadiri Ribuan Warga, Wakil Bupati Mojokerto Ikuti Peringatan Isra Mi'raj di Dusun Genengan
- Pemkab Blitar Gelar Pengajian Isro' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, ini Pesan Mak Rini
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Zulqarnain. Katakanlah, “Akan aku bacakan kepadamu sebagian kisahnya.”
84. Innaa makkannaa lahu fii al-ardhi waaataynaahu min kulli syay-in sababaan
Sesungguhnya Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu.
85. Fa-atba’a sababaan
Maka, dia menyusuri suatu jalan.
TAFSIR AKTUAL
Awal kali menafsir surah al-kahf ini, sudah dikemukakan lebih dulu empat tokoh yang ada pada surat tersebut. Pertama, pemuda goa (ashab al-kahf). Kedua, sosok konglomerat. Ketiga, Khidir dan Musa, dan keempat, representasi pejabat, yakni Dzu al-Qarnain.
Orang-orang kafir Makkah usil banget terhadap apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah menanyakan siapa sesungguhnya raja hebat tempo dulu yang berjuluk Dzu al-Qarnain itu?
Soal ini sejatinya bisikan dari seorang pendeta senior kepada al-Nadlr ibn al-Haris guna menguji: apakah Muhammad SAW itu nabi beneran atau abal-abal?
Simak berita selengkapnya ...