PALANGKA RAYA, BANGSAONLINE.com – Para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Palangka Raya tabarrukan kepada Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Mereka menghadirkan Kiai Asep ke tengah hutan di Desa Humbang Raya, Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah, Ahad (9/10/2022).
Untuk apa? Ternyata untuk pembangun pondok pesantren yang mereka beri nama Raudlatun Nahdliyin.
Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto
“Selama ini di Kalimantan belum ada pondok pesantren yang ideal. Sehingga masyarakat Kalimantan kalau memondokkan anak-anaknya harus ke Jawa. Karena memang di Jawa itulah tempat pondok-pondok yang ideal,” kata Sa’duddin, ketua panita pembangunan Pondok Pesantren berbasis An-Nahdliyah itu saat memberikan sambutan.
Ada sekitar 30 orang duduk di atas tikar plastik dengan tenda seadanya di area terbuka tengah hutan itu. Termasuk Kiai Asep dan Rais Syuriah PCNU Palangka Raya, KH Zainal Arifin, Ketua Tanfidziyah PCNU Palangka Raya Muhammad Syahrun dan Ketua PW Persatuan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kalimantan Tengah (Kalteng) Untung Surapati.
Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto
(Di bawah tenda inilah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, memimpin istighatsah untuk pembangunan pesantren yang dirintis para tokoh NU Palangka Raya di Desa Humbang Raya, Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah, Ahad (9/10/2022). Foto: mma/bangsaonline.com)
Kiai Asep yang ketua umum Pergunu itu datang bersama rombongan, antara lain Dr Eng Fadly Usman (Wakil Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto), Muhammad Ghofirin (Sekjen OPOP), M Mas’ud Adnan (CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com) dan ajudannya, Taufik Rohman.
Kiai Asep kemudian mengajak istighatsah dan doa bersama di tengah-tengah lokasi yang akan dibangun pondok pesantren tersebut. Namun Kiai Asep mengingatkan untuk menata niat lebih dulu.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
“Mari kita tuluskan niat kita,” ajak Kiai Asep kepada orang-orang yang duduk melingkar dari di bawah tenda itu. Ia lalu memimpin istighatsah yang diikuti semua yang hadir.
Khusus lahan yang akan dibangun pesantren tersebut, pohon-pohonnya sudah ditebang bersih. Luas tanahnya 10 hektar. Tanah ini waqaf dari H. Junaidi, seorang pengusaha.
Selain 10 hektar tanah tersebut juga ada lagi tanah yang siap dibangun. Luasnya juga 10 hektar.
Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto
“Tapi yang 10 hektar ini untuk usaha ekonomi pesantren,” tutur seorang panitia pembangunan pondok pesantren tersebut.
Kiai Asep mengaku sangat optimistis bahwa pesantren ini akan terealisasi dan berpotensi berkembang. “Letak lokasinya sangat strategis, pinggir jalan. Tinggal mengalirkan listrik saja,” kata Kiai Asep yang kini punya sekitar 16.000 santri di Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto.
Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga
(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA memimpin istighatsah di lokasi yang rencananya akan dibangun pondok pesantren di Desa Humbang Raya, Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah, Ahad (9/10/2022). Foto: mma/bangsaonline.com)
Ia menyarankan panitia agar segera memulai pembangunannya. “Kalau bisa tahun depan sudah menerima murid,” kata Kiai Asep yang disambut amin oleh semua yang hadir.
Menurut Kiai Asep, yang perlu dibangun awal adalah masjid. “Baru di kanan-kirinya dibangun asrama,” katanya.
Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan
Kiai Asep juga minta agar setiap bulan ada istighatsah. “Tiap bulan istighatsah dengan mengundang warga sekitar,” katanya.
Agar pembangunan itu lancar Kiai Asep mengijazahkan amalan atau wirid kepada panitia dan semua pengurus yayasan. Mereka diminta membaca surat Az-Zumar mulai ayat 67.
“Tidak sampai satu halaman. Ayat ini menjelaskan bahwa kita jangan sepelekan Allah,” katanya.
Baca Juga: Kiai Asep Tebar Keberkahan, Borong Dagangan di Pasar Dinoyo sampai Warga Mantap Pilih Mubarok
Pada malam harinya, Kiai Asep dan rombongan menghadiri acara makan malam di Rumah Jabatan (Rumjab) Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H Edy Pratowo. Dalam acara itu Ketua PW Pergunu Kalteng, Untung Suropati, melaporkan tentang acara Kiai Asep yang memimpin istighatsah di lokasi pesantren yang akan dibangun.
Wagub Edy Pratowo menyambut baik pembangunan pesantren tersebut. Ia bahkan berjanji akan membantu demi kemajuan pendidikan di Kalteng. Ia mengaku bahwa Pemprov Kalteng selama ini sangat peduli terhadap nasib guru atau tenaga pendidik.
Menurut dia, sebanyak 2.800 guru telah dibantu kesejahteraannya dengan anggaran Rp 3 miliar.
Baca Juga: Alumni Ponpes Lirboyo di Mojokerto Siap Menangkan Paslon Mubarok
Kiai Asep secara khusus juga minta agar Wagub Kalteng Edy Pratowo membantu pembangunan pesantren yang dicita-citakan para tokoh NU Palangkaraya itu. Menurut dia, pembangunan pesantren ini adalah bagian dari perjuangan kita yang akan dicatat oleh Allah SWT.
Mengutip Al Quran surat Yasin, Kiai Asep mengatakan bahwa apa yang kita lakukan dan kita tinggalkan (atsar) akan dicatat oleh Allah SWT. “Pesantren ini akan menjadi atsar (bekas) perjuangan kita yang akan dicatat oleh Allah SWT,” kata Kiai Asep.
Dalam acara yang dihadiri Ketua PWNU Kalteng H Wahyudie F Dirun itu Kiai Asep juga memberikan taushiah terkait peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurut Kiai Asep, kita sangat beruntung menjadi muslim karena kebenaran kenabiannya dibenarkan oleh empat pendeta terkemuka yang dikenal sebagai ahli Injil dan Taurat. Yaitu pendeta Ziad Ziyad Al Khimyadi, Bukhaira, Nastur dan Waraqah bin Naufal. Mereka mengatakan bahwa Muhammad adalah Nabi akhir zaman yang akan membawa syariat untuk menggantikan dan menyempurnakan syariat-syariat sebelumnya.
“Mohon maaf, seandainya para pendeta sekarang ini jujur pasti mereka masuk Islam. Tapi menjadi Islam itu tak mudah karena butuh hidayah dari Allah SWT. Karena itu, kita yang muslim ini harus bersyukur kepada Allah SWT. Harus kita tingkatkan keimanan dan ibadah kita,” kata Kiai Asep.
Dalam acara itu Kiai Asep memberikan buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan kepada Wagub Edy Pratowo. Buku karya M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com itu, akan dibedah pagi ini (Senin, 10/10/2022), di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran.
Kiai Asep kemudian merutup acara itu dengan doa yang diikuti oleh semua para ulama, kiai, dan Wagub Edy Pratowo. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News