Siasati Sulitnya Pupuk Bersubsidi, RKM Jadi Solusi Petani di Tuban

Siasati Sulitnya Pupuk Bersubsidi, RKM Jadi Solusi Petani di Tuban Para petani jagung di Tuban saat menggunakan RKM.

TUBAN, BANGSAONLINE.com () menjadi salah satu pilihan petani untuk memberikan nutrisi bagi tanamannya. Pupuk alam berkualitas tersebut menjadi alternatif petani di tengah sulitnya mendapatkan bersubsidi, seperti petani di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, yang telah menggunakannya.

"Pupuk ini bukan untuk mengganti subsidi yang sudah ada, tapi bisa menjadi pilihan alternatif petani," kata Manajer Distribusi Area Tuban, El Heru Imam Furi, saat ditemui BANGSAONLINE.com, Sabtu (15/10/2022).

Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu

Pupuk hadir untuk melengkapi, mendampingi kebutuhan petani, serta solusi bagi mereka yang tidak mendapat jatah subsidi. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, dijual dengan harga sangat terjangkau bagi petani.

"Ada tiga jenis , yaitu warna merah, abu-abu, dan biru. Setiap varian memiliki keunggulan dan fungsinya masing-masing," tuturnya.

Pupuk telah terbukti membuat batang jagung lebih kuat dan gemuk, sedangkan untuk tanaman padi, akarnya akan lebih panjang dan kuat. Bahkan, kata Heru, juga telah dilakukan uji coba di sejumlah wilayah seperti Kecamatan Merakurak, Jenu, dan Tuban.

Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar

"Keunggulan produk ini mengandung kalsium karbonat, magnesium silikat hidroksida, zat besi, dan seng. Fungsinya mengembalikan keasaman tanah dan unsur hara," ucapnya.

Tak hanya itu, bagi petani yang menggunakan mendapat bimbingan langsung oleh penyuluh di lapangan untuk pengaplikasiannya. Sehingga, petani tidak bingung cara mencampurkan dengan urea.

Di samping itu, tim di lapangan juga membimbing petani dalam menguji ph tanah sebelum melakukan penanaman.

Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm

"Bagi petani yang tidak mendapat jatah atau petani yang tidak menerima jumlah stok sesuai lahan yang dimiliki akibat keterbatasan subsidi dapat menggunakan sebagai solusi," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu petani Maskuri (55) warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban mengaku jika dirinya memilih karena kesulitan mendapatkan bersubsidi. Meski tidak menggunakan seperti biasanya, namun hasilnya cukup bagus dan tanamannya tumbuh dengan subur.

"Biasanya pakai subsidi, tapi karena subsidi langka akhirnya beli . Hasilnya juga cukup bagus dan memuaskan," ucap Maskuri. (gun/sis)

Baca Juga: Lewat Restorative Justice, Kejari Tuban Selesaikan Kasus Penganiayaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO