SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sungai Mississippi di Amerika Serikat yang merupakan sungai terpanjang di dunia, mengering.
Hal ini membuat para masyarakat terkejut dengan fenomena ini.
Baca Juga: Suriah Kini, Mengulang Tragedi Penghancuran Irak dan Libya
Dilansir CNN, sungai tersebut mengalami pengeringan sehingga batuan yang jarang dilihat dapat dijangkau dengan berjalan kaki. Salah satunya adalah Tower Rock, sebuah pulau besar yang berada di tengah Sungai Mississippi di selatan St. Louis.
Di lokasi itu, biasanya dikelilingi air dan hanya bisa diakses menggunakan perahu. Namun, kekeringan melanda sungai terpanjang ini menyebar hingga di Midwest.
Salah satu penduduk Missouri, Jeff Biget menjelaskan, bahwa kekeringan ini merupakan kekeringan yang cukup rendah. Sehingga, ketika melalui menuju Tower Rock, membuat kaki tidak basah atau berlumpur.
Baca Juga: Temui Pengusaha di Vietnam, Jokowi Ajak untuk Berinvestasi di IKN
Dirinya juga mengambil foto yang menunjukkan orang-orang sekitar dapat melintasi dasar sungai yang berbatu ke pulau yang berbentuk menara.
"Permukaan air ini akan diperkirakan akan terus turun hingga setidaknya selama dua minggu kedepan," katanya.
Sementara menurut, Departemen Konservasi Missouri, Tower Rock dapat dihampiri dengan berjalan kaki ketika ketinggian air dibawah 1,5 kaki di pengukur sungai Chester, Illinois. Pengukur itu akan turun hingga di angka nol dan tidak menunjukkan tanda-tanda kenaikan.
Baca Juga: Jaksa Khusus Kasus Dugaan Korupsi Anak Presiden
Sejak April, lebih dari 55% wilayah yang berdekatan dengan Sungai Mississipi ini mengalami kekeringan. Sebanyak 133 juta orang lebih dilanda kekeringan itu.
Di beberapa lokasi Memphis, Fayetteville, Arkansas, dan Springfield, Missouri, selama beberapa minggu terakhir mengalami curah hujan dengan rekor terendah.
Menurut data dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, lebih dari 40 alat pengukur sungai di lembah Sungai Mississippi mencatat tingkat debit air sangat rendah.
Baca Juga: Hebatnya Jurnalisme The New York Times dalam Tragedi Titan
Hal ini membuat ratusan kapal tongkang dan pengangkut hasil panen terhenti. Sehingga, Korps Insinyur Angkatan Darat mengeruk sebagian sungai agar tetap bisa dilalui. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News