Jembatan Kacangan Terancam Molor, Pimpinan DPRD Gresik: Kami Capek Ingatkan dan Marah-Marah

Jembatan Kacangan Terancam Molor, Pimpinan DPRD Gresik: Kami Capek Ingatkan dan Marah-Marah Pekerja proyek Jembatan Kacangan memasang anyaman bambu untuk pemasangan paku bumi dan cor pancang. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua , Mujid Riduan, menyesalkan molornya pengerjaan proyek Jembatan Kacangan, di Kecamatan Benjeng. Bukan hanya dirinya, menurutnya semua anggota dewan juga kesal dengan lambatnya pembangunan Jembatan Kacangan.

DPRD baik pimpinan maupun alat kelengkapan dewan (AKD) terkait, sudah berkali-kali mengingatkan agar pengerjaan jembatan tersebut dirancang dengan baik. Sehingga, proyek bisa tuntas tepat waktu. Terlebih, bisa tuntas sebelum datang musim penghujan.

"Kami sampai capek mengingatkan terus. Kami sudah bolak-balik ingatkan dinas pekerjaan umum dan tata ruang (DPUTR) dan rekanan pelaksana jembatan agar cermat dalam pelaksanan kegiatan. Sehingga, proyek bisa tuntas tepat waktu. Nyatanya, sekarang sudah hujan, debit naik, paku bumi untuk tiang pancang jembatan belum dipasang," ucap Mujid Riduan kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (21/10/2022).

Senada juga dikatakan Wakil Ketua DPRD, Nur Saidah. Dia mengaku beberapa kali memarahi DPUTR selaku penanggung jawab proyek dan rekanan pelaksana. Tapi, tetap saja progres pembangunan lamban.

"Katanya Jembatan Kacangan akan rampung lebih cepat. Mana buktinya. Pegel ngamuk nek rapat (capek marah saat di rapat)," sambung Sekretaris DPC Gerindra Gresik ini.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUTR Pemkab Gresik, Edi Pancoro, memastikan pembangunan Jembatan Kacangan akan rampung pada bulan Desember tahun ini.

"Kontrak pembangunan Jembatan Kacangan rampung pada bulan Desember, tahun ini," katanya kepada BANGSAONLINE.com.

Menurut ia, pembangunan Jembatan Kecangan dianggarkan pada APBD tahun 2022 sebesar Rp15,4 miliar. Namun terkontrak Rp13,7 miliar. Pekerjaan paku bumi Jembatan Kacangan pada Minggu (16/10/2022), sempat dihentikan. Sebab, debit air terus naik lantaran beberapa kali turun hujan di wilayah hilir.

Debit sekitar pukul 18.00 WIB meninggi, hingga meluber. Para pekerja panik. Mereka terpaksa memindahkan 4 alat berat ke tempat yang aman.

Padahal, sesuai jadwal, proyek pembangunan jembatan tersebut akan memasang paku bumi dan membuat tiang jembatan menggunakan cor. Dampaknya, kegiatan para pekerja juga terpaksa dihentikan. Sebab lokasi barang-barang juga terendam. (hud/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO