MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau kebun tebu sekaligus berdialog dengan sejumlah petani lokal. Agenda tersebut berlangsung di lahan tebu Temu Giring PTPN X, Desa Batankrajan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jumat (4/11/2022).
Saat itu, Jokowi mengatakan bahwa kondisi tanah di Mojokerto yang akan ditanam tebu sangat subur dan kualitasnya sangat bagus. Selain Emil Dardak, presiden juga didampingi Menteri BUMN Erick Tohir; Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, dan wakilnya, Muhammad Al Barra dan Dirut PTPN III.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
"Di sini tanahnya sudah sangat subur dan sangat bagus. Bahkan, tebu yang sudah ditanam selama 26 hari hasilnya luar biasa. Bisa kita lihat hasilnya luar biasa," kata Jokowi.
Melihat potensi tebu yang sangat baik di Indonesia, presiden bakal menyiapkan raturan hektare (ha) lahan untuk mendukung swasembada gula.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Kalau kita menyiapkan 700 ha, kita akan mandiri dan kita akan swasembada gula dalam 5 tahun ke depan," tuturnya.
Penanaman tebu seluas 700 ha dianggap sangat potensial di sebagian besar wilayah Indonesia, seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Nantinya, kata Jokowi, penanaman tebu akan diperluas ke luar Pulau Jawa karena lahan ratusan hektare ini bukanlah lahan yang kecil.
"Saat ini baru dapat 180 ha. Kita butuh 700 ha. Dengan sekuat tenaga akan saya siapkan," ujarnya.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Sementara itu, Emil Dardak menyebut Jawa Timur merupakan basis pabrik gula dan petani tebu. Ia mengungkapkan, luas perkebunan tebu di wilayahnya kurang lebih hampir mencapai 50 persen luas perkebunan tebu nasional, sehingga Jawa Timur menjadi barometer dan kunci kebangkitan gula nasional.
"Ke depan kami juga berharap agar swasembada gula di Indonesia ini benar-benar bisa terwujud sesuai harapan Presiden Jokowi," ucapnya.
Ia mengungkapkan, sekitar 80 persen pabrik gula di Jawa mendapat pasokan dari Tebu Rakyat dan ketergantungan kepada petani tebu sangatlah tinggi. Dengan demikian, perlu ditentukan model dan kualitas hubungan kemitraan pabrik gula dan petani,
Baca Juga: Ratusan Laskar Khofifah-Emil Siap Berjuang di Pilgub Jatim 2024
Menurut Emil, seluruh direksi perusahaan Gula perlu membentuk kesepakatan yang akan diimplementasikan pada musim giling tahun ini.
"Dalam pelaksanaan implementasi kesepakatan Tim Pengawasan Program Peningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu (TP3RH) akan mengawal dan memberikan rekomendasi secara transparan guna membentuk kondisi giling yang lebih kondusif," paparnya.
Produksi tebu pada 2021 mengalami kenaikan baik dari luas areal, tebu tergiling, produksi gula dan rendemen. Saat itu pula, produksi tebu di Jawa Timur mencapai 14.767.763 ton atau 47,63 persen dari keseluruhan produksi gula nasional dan menghasilkan gula sebesar 1.087.415 ton. (dev/mar)
Baca Juga: Khofifah-Emil Siap Bangun Infrastruktur dan Interkoneksi Jatim Sebagai Gerbang Baru Nusantara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News