Dalam kesempatan yang sama, Ketua PDFI Jatim dr. Nabil Bahasuan menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk tim independen yang terdiri dari dua penasihat dan enam operator setelah mendapat permintaan dari penyidik.
"Kami PDFI Cabang Jawa Timur mendapat permintaan dari penyidik untuk melaksanakan penggalian jenazah korban tragedi Kanjuruhan," tegasnya.
Ia melanjutkan, dalam pelaksanaan ekshumasi dan autopsi hari ini pihaknya telah membentuk tim yang terdiri dari 3 elemen institusi pendidikan kedokteran dan 4 dari fasilitas kesehatan. Yaitu dari institusi pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
"Yang dari faskes yaitu RSUD Kanjuruhan Malang, RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, dan RS Pendidikan Unair Surabaya," pungkas Dr. Nabil.
Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, sejumlah petugas gabungan telah disiapkan guna melakukan pengamanan proses ekshumasi dan autopsi yang akan dilakukan.
"Petugas sudah standby sesuai plotting sejak pukul 07.00 WIB, baik yang berada di sekitar tenda autopsi maupun di sekitar makam dan jalan raya," ucap AKBP Putu Kholis.
Kapolres juga menyebut proses autopsi bersifat transparan dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan investigasi kasus tragedi Kanjuruhan juga dipersilahkan hadir, termasuk Aremania. (win/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News